KAIRO – Sebanyak 26 mahasiswa-mahasiswi Kelas Internasional Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor telah tiba di Bandara Kairo, Jum’at (29/12). Para mahasiswa ini merupakan kader-kader dari berbagai pesantren yang tergabung dalam Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) dan Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM).
Mereka akan menjalani program belajar selama sekitar 10 bulan di Kairo, mengikuti kelas-kelas pembelajaran intensif di Universitas Ainu Syams Kairo selama sekitar tiga semester, termasuk semester pendek yang akan digunakan sebagai perkuliahan.
Baca juga: AMALIYAH TADRIS PERDANA THE NEXT IBN KHALDUN
Ustadz. Muhammad Wahyudi, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Program ini menjelaskan bahwa pembelajaran program kelas Internasional dibagi menjadi dua. Alhamdulillah, lima semester sudah mereka tempuh di UNIDA, sementara tiga semester lainnya akan dihabiskan di luar negeri, tepatnya di Universitas Ainu Syams,” jelasnya
Beliau juga menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerjasama antara UNIDA Gontor, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Ainu Syams University. Bahkan, kerjasama semacam ini telah dijalankan oleh UGM selama bertahun-tahun, dimulai sejak tahun 2005 dengan pendampingan dari Prof. Dr. H. Syamsul Hadi, S.U., M.A, dan Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.
Beberapa bulan lalu, Bapak Rektor bersama Dekan Fakultas Tarbiyah UNIDA, Prof. Sangidu dari Departemen Antarbudaya UGM, serta perwakilan dari Atdikbud KBRI Kairo dan rombongan lainnya diterima oleh Rektor dan Para Dekan di Ainu Syams University. Hal ini sebagaimana disampaikan K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. yang ikut dalam rombongan.
Baca juga: Tazakka Raih Mendali Emas Dan Perak Dalam International Karate Championship UNESA Rector Cup
“Alhamdulillah dari pertemuan tersebut disepakati bersama dimulainya program kelas internasional pada semester ini, sehingga kerjasama program kelas internasional ini dapat diimplementasikan bersama UNIDA,” ujar Kiai Anang.
Kerjasama ini diharapkan akan terus dikembangkan dan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Kiai Anang juga menjelaskan bahwa pendanaan program ini didukung oleh Al-Ihya Foundation, Lazis ASFA, dan Lazis Tazakka yang memberikan beasiswa kepada para kader pesantren tersebut.
Harapannya, setelah selesai mengikuti program ini, para kader-kader pesantren tersebut akan kembali ke lembaganya masing-masing sebagai bentuk penguatan dan peningkatan SDM guru di pesantrennya.***
Sebelumnya:
AMALIYAH TADRIS PERDANA THE NEXT IBN KHALDUNBerikutnya:
TAZAKKA UBAH NOMENKLATUR OPPM