Pimpinan Tutup Kegiatan Tarbiyah Amaliyah

Pimpinan Tutup Kegiatan Tarbiyah Amaliyah

Tazakka — Bapak Pimpinan Pondok Modern Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. secara resmi menutup kegiatan Tarbiyah Amaliyah atau Ujian Praktek Mengajar bagi Siswa Akhir KMI 2024 The Next Ibn Khaldun, Senin (8/1).

Acara yang digelar di Aula Rabithah tersebut juga dihadiri oleh Pimpinan dan Direktur KMI, K.H. M. Bisri, S.H.I., M.Si., Wakil Pengasuh, K.H. Oyong Sufyan, Lc., M.A., Ph.D., Wakil Direktur KMI, Al-Ustadz. H. Hakim As-Shidqi, M.Pd.I., para Asatidz Musyrif dan juga seluruh santri kelas VI.

Sebelum mendapatkan berbagai arahan, pesan dan nasehat dari Pimpinan, Ustadz Hakim terlebih dahulu menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program. Beliau mengatakan bahwa program ini berjalan dengan baik serta sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, meskipun ada beberapa yang harus mengulang.

Baca juga: TAZAKKA UBAH NOMENKLATUR OPPM

Adapun Kiai Bisri mengajak semua siswa kelas VI untuk benar-benar mengambil pelajaran dari proses ujian praktek mengajar tersebut. “Yang langsung lulus harus bersyukur dan jangan sombong, yang mengulang juga bersyukur diberi kesempatan lebih untuk belajar mengajar yang baik dan benar. Semua harus bisa mengambil pelajaran untuk menjadi pengalaman yang terbaik di kemudian hari,” ucapnya.

Kiai Bisri juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Asatidz Musyrif yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan para santri kelas VI dalam seluruh proses Tarbiyah Amaliyah ini.

Adapun Kiai Anang menyampaikan bahwa bukan hanya pelajaran yang bisa diambil, tetapi juga pengalaman pernah mengajar itu lebih penting. Beliau pun mengistilahkan dengan ‘ilmu kepernahan’.

Baca juga: MAHASISWA KELAS INTERNASIONAL UNIDA TIBA DI KAIRO

Menurutnya bahwa Tarbiyah Amaliyah ini lebih kepada membentuk porto folio pribadi para santri kelas VI. “Kita ini sedang membuat porto folio kalian. Gambaran tentang semua pengalaman kalian. Bahwa saat ini kalian pernah menjadi guru, pernah mengajar, pernah menguji, pernah mengawas, menjadi pengurus dan serangkaian kepanitiaan dan kegiatan. Itu semua adalah porto folio pribadi kalian,” jelas beliau.

Bahkan, Kiai Anang menyampaikan bahwa Tarbiyah Amaliyah ini bukan sebatas ujian praktek ketrampilan dalam mengajar, melainkan adalah proses pendidikan kepemimpinan. Dimana bukan sekedar ilmu dan pengalaman yang diuji. Tapi juga mentalitas, ketrampilan, gestur, narasi, diksi dan tentunya kemampuan bekerja di bawah tekanan.

“Menjadi pengajar harus bagus diksinya, butuh kemampuan lebih, karena menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Dia harus mengajar sesuai dengan metode dan step yang telah ditentukan dalam durasi waktu 45 menit, tidak lebih. Itu butuh mental yang tinggi,” tegas Kiai Anang.

Baca juga: AMALIYAH TADRIS PERDANA THE NEXT IBN KHALDUN

Selanjutnya, setelah selesainya kegiatan Tarbiyah Amaliyah seluruh kelas VI akan langsung bersiap menghadapi rentetan ujian akhir selanjutnya yaitu Ujian Lisan Akhir yang akan dimulai esok hari, Selasa (9/1) sampai Rabu (17/1). Dan kemudian dilanjutkan dengan ujian tulis yang akan mengujikan 29 mata pelajaran yang telah diajarkan dari kelas 1 sampai kelas 6.***