Tazakka — Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Canal Suez University Mesir, Prof. Dr. Hasan Yusuf, berkunjung ke Pondok Modern Tazakka, Senin (4/3). Kehadiran beliau disambut oleh seluruh Pimpinan Pondok Modern Tazakka dan juga Ketua Yayasan Tazakka.
Kedatangan beliau sore itu juga bersamaan dengan tamu lainnya yaitu Direktur KMI Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Masyhudi Subari, M.A. beserta istri dan juga Ibu. Hj. Diana Muzammil Basyuni beserta rombongan. Kehadiran mereka semua sore itu, menjadikan suasana ramah tamah dan silaturrahim di Ruang Pimpinan di Gedung Rabithah menjadi lebih hangat dan penuh kekeluargaan.
Baca juga: Sistem Koreksian Masal 1 X 24 Jam KMI Tazakka
Setelah 30 menit berbincang tentang perkembangan pondok, baik Tazakka maupun Gontor, juga tentang perkembangan bahasa Arab dan semua pola kerjasama yang sudah dibangun antara Canal Suez University dengan beberapa lembaga pendidikan di Indonesia, Prof Hasan Yusuf kemudian diberikan waktu untuk memberikan kuliah umum di hadapan seluruh santri dan guru yang memadati Masjid Az-Zaky.
Kiai Anang memulai acara petang itu dengan memberikan ucapan terima kasih dan kesyukuran atas bimbingan Prof Hasan Yusuf yang telah menjadi pembimbing disertasi Kiai Anang dan Kiai Oyong serta tesis Kiai Anizar. Terima kasih juga disampaikan atas kesediaan beliau mengunjungi Tazakka, bahkan support beliau sejak awal berdirinya pondok.
Adapun Prof Hasan Yusuf dalam kuliahnya menyampaikan tentang pentingnya belajar bahasa Arab. “Kalian sebagai santri di pondok harus belajar tentang bahasa Arab dengan baik. Bahkan, harusnya bahasa Arab menjadi bahasa internasional pertama di dunia, karena bahasa Arab adalah bahasa ahlul jannah,” jelas Prof Hasan.
Baca juga: Tazakka Selenggarakan Apel Pembukaan Ujian Tulis Semester II
Beliau juga menambahkan dan memotivasi para santri Tazakka yang ingin melanjutkan studi di Timur Tengah khususnya, agar menguasai bahasa Arab. “Alhamdulillah Pimpinan kalian semua bisa menyelesaikan studi doktoral dan magister di Canal Suez, karena beliau semua memiliki penguasaan bahasa Arab. Maka, kalian kuasai bahasa Arab dan pintu untuk belajar di Mesir dan beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah terbuka lebar” pungkasnya.
Usai shalat Maghrib yang diimami oleh Bapak Pimpinan dan Pengasuh Pondok Modern Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D., giliran Kiai Masyhudi Subari yang didaulat untuk memberikan tausiyah dan pesan nasehat untuk para santri dan guru.
Kiai Masyhudi menyampaikan kepada seluruh santri bahwa jihad seorang santri adalah tafqquh fi ad-diin. “Kalau umat muslim itu berjihad dengan berperang membawa senjata, maka kalian sebagai santri berjihad dengan belajar mendalami ilmu agama dan kemudian menjadi mundzirul qoum,” jelas Kiai Masyhudi.
Baca juga: FPAG GANDENG AL-AZHAR DALAM PEMBINAAN MAHASISWA
Beliau juga menjelaskan bahwa sejatinya pondok tidak menjadikan para santrinya menjadi orang yang kaya. Melainkan menjadikan para santrinya kelak menjadi orang yang bahagia dan orang yang maju. Bahagia karena keilmuan, pendidikan dan pengalamannya. Serta maju dalam keilmuan, bahasa dan mentalnya, sehingga mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat.
Acara kemudian kunjungan petang itu diakhiri dengan perfotoan bersama seluruh santri dilanjutkan dengan jamuan makan malam di Aula Rabithah.***