MALANG- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa kepada Sekretaris Jenderal Liga Dunia Islam Dr. Abdul Karim Al-Isa, Selasa (25/2/20).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden RI 2014-2019 Muhammad Jusuf Kalla didampingi Mantan Ketua MK Hamdan Zolva, Duta Besar Saudi Arabia, Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Dirjen Pendis Kemenag, Pejabat Daerah, Civitas Akademika UIN Malang, dan Prof. Dr. Alwi Syihab. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. Said Aqil Husein Al-Munawwar.
Pimpinan Pondok Modern Tazakka yang juga Penanggungjawab Museum Rasulullah, KH. Anizar Masyhadi bersama Dr. Ali Hasan Bahar hadir dan turut memetakan momentum yang sangat terhormat bagi Al-Isa.
Rektor UIN Malang dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar DR HC dalam bidang Moderasi dan Peradaban Islam tersebut sangat tepat, karena Al-Isa adalah tokoh dunia yang mempunyai perhatian penting terhadap Islam yang moderat.
Sekjen Al-Isa dalam pidatonya menyampaikan bahwa jika pemahaman dan penerapan ajaran Islam dilakukan secara benar, maka akan membawa pada keselamatan dan kedamaian.
Mantan Menteri Hukum Kerajaan Saudi Arabia itu menjelaskan hakikat wasathiyyat Islam adalah dengan perkataan dan perbuatan; wasatiyat Islam diterapkan dalam akhlak dan prilaku. Karena 23 tahun Nabi berdakwah dengan akhlak mulia, maka manusia berbondong-bondong memeluk agama Islam.
“Wasathiyyat Islam mengajarkan persatuan, toleransi dan saling menghormati ditengah-tengah kemajemukan dan keberagaman” tandasnya.
Dialog adalah manhajnya para sahabat Nabi, lanjut Al-Isa, maka dialog tidak boleh gagal, harus saling memahami, kita memahami mereka dan mereka memahami kita. Jikalau tidak sempurnya saling kesepahaman itu, maka tetap harus berdamai dan bersatu.
Orang-orang yang mengatasnamakan Islam namun kehidupannya jauh dari ajaran akhlak mulia Nabi Muhammad, maka Islam terbebas darinya, imbuhnya.
Puncak acara adalah keynote speaker dari Wakil Presiden RI 2014-2019. Tokoh perdamaian ini memberikan ucapan selaman kepada Al-Isa dan mengapresiasi atas upaya Liga Dunia Islam dalam menyebarkan moderasi Islam di dunia dan perdamaian sebagaimana yang diajarankan dalam Islam.
“Semua upaya dan niat baik dalam rangka perdamaian dan moderasi Islam, harus didukung dan dijalankan” kata JK.
Putra Makasar tersebut menambahkan bahwa moderasi Islam adalah keseimbangan dan saling menghargai sesama agama. Keberagaman adalah kekuatan bukan kelemahan dan kehancuran.
JK bersyukur Indonesia damai, sehingga menjadi model dan contoh perdamaian dunia dan penerapan Islam yang moderat.
JK menegaskan, terjadinya konflik diantaranya karena penafsiran agama yang keliru, memahami agama dengan cara yang sempit, dan tidak memahami kehidupan saat ini. Islam memandang ke depan, terus maju dan tidak berjalan mundur selalu melihat ke belakang.
“88 persen penduduk Indonesia beragama Islam, Islam menghormati agama lain, bahkan Islam Indonesia memberi toleransi yang penuh kepada mereka pemeluk agama lainnya” tegas Ketua Umum Dewan Masjid itu.
Sekjen Al-Isa bersama JK direncanakan akan melakukan ground breaking pembangunan Museum Rasulullah dan Peradaban Islam terbesar di dunia yang berlokasi di Ancol, Jakarta, pada Rabu sore (26/2). Museum ini merupakan kerjasama Dewan Masjid Indonesia dan Liga Dunia Islam @badruz