H. Ony Firmansyah Wakafkan Satu Selang Pertalite kepada Lazis Tazakka

H. Ony Firmansyah Wakafkan Satu Selang Pertalite kepada Lazis Tazakka

TAZAKKA – H. Ony Firmansyah, pemilik SPBU 44.512.12 Kadilangu Batang mewakafkan satu selang Pertalite kepada Lazis Tazakka. Serah terima wakaf ini dikemas dalam acara Launching Wakaf yang dilaksanakan pada Rabu sore (5/10) di halaman kantor SPBU yang terletak di jalur Batang-Bandar ini.

Selain dihadiri oleh Pimpinan PM Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA., Ketua Yayasan, H. Teguh Suhardi, Direktur Lazis Tazakka Hj. Eva Maria Ulfah, S.Ag., M.Si dan notaris Hj. Solgianti, SH, launching wakaf dihadiri juga para pemilik SPBU se-Batang serta beberapa wakif Tazakka.

Dalam sambutannya, H. Ony selaku wakif menyampaikan rasa syukurnya bisa bersinergi dengan Lazis Tazakka. "Saya bersyukur selama beberapa tahun ini bisa bekerjasama dengan Lazis Tazakka dalam gerakan-gerakan keumatan, program-programnya saya merasa cocok, maka mohon doa semoga bisa istiqomah dan berkah" sambutnya dengan mata berkaca-kaca menahan rasa harunya.

H. Ony mengikrarkan wakafnya tersebut untuk jangka waktu yang tak terhingga atau selama-lamanya. "Bismillah, meskipun sedikit, semoga ini mendapat ridha Allah dan membawa keberkahan serta kebaikan bagi kami, keluarga dan umat pada umumnya" ucapnya dengan rendah hati.

Beberapa hari sebelumnya, bersama H. Ony pula Lazis Tazakka meluncurkan gerakan mukena dan sarung bersih di mushola-mushola SPBU dan rest area di jalur Pantura sepanjang Batang Kota hingga Gringsing, atau sekitar 13 SPBU dan rest are. 

Sementara itu, H. Teguh Suhardi mewakili Yayasan Tazakka menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas diluncurkannya produk wakaf SPBU ini.

"Hari ini saya merasa bersyukur dan bahagia karena untuk pertama kalinya dilakukan model seperti ini, sungguh sebuah terobosan baru dunia wakaf yang perlu diapresiasi dan dikembangkan, ini sangat menginspirasi" ujarnya.

Menurutnya, bagi Tazakka, bukan dapat apa, bukan masalah hasilnya berapa, akan tetapi bahwa wakaf seperti ini akan menginspirasi dan mengedukasi umat.

"Semoga akan ada SPBU lain yang mengikuti langkah ini, dan menjadi gerakan wakaf SPBU se-Indonesia, dan bisa ditiru oleh lembaga atau pesantren lain, dan ini menunjukkan bahwa ada potensi besar ekonomi umat yang selama ini belum tergarap dengan baik, inilah poin terpentingnya" lanjut pria yang juga sebagai salah seorang pemilik RS. QIM ini.

Hal senada disampaikan juga oleh KH. Anang Rikza Masyhadi. Dalam tausiyah singkatnya beliau menandaskan bahwa ada dua poin penting yang dapat dipetik yaitu jariyah yang terus mengalir dan gerakan yang menginspirasi.

"Wakaf ini punya dua sisi penting, pertama jariyah yang terus mengalir karena keuntungan dari selang SPBU akan bermanfaat untuk pesantren menjadi sarana dan prasarana santri. Kedua, gerakan ini menginspirasi orang lain, sehingga jika nanti ada yang tergerak wakaf seperti ini, maka Pak Haji Ony insya Allah akan kecipratan pahalanya juga" jelasnya.

Kiai Anang lalu menyitir sebuah hadis Rasul bahwa barangsiapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala kebaikan seperti orang yang melakukannya.

Gerakan-gerakan wakaf seperti ini, lanjut Kiai Anang, mengingatkan kembali memori umat Islam pada sosok sahabat-sahabat Rasul seperti Abu Bakar, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Abu Ayyub Al-Anshari, Abu Thalhah dan sahabat-sahabat saudagar lainnya yang mewakafkan perkebunan-perkebunan terbaiknya kepada Rasulullah untuk digunakan mendukung dakwah Islam.

"Hari ini, sejarah berulang, alhamdulillah umat Islam di tengah suasana hedonistik yang luar biasa seperti ini, kita masih bisa menyaksikan bayangan sosok-sosok sahabat Rasul yang mulia seperti Sayyidina Usman, Sayyidina Abdurrahman bin Auf dan lain-lainnya" jelasnya kepada sekitar 40an orang yang hadir.

Beliau juga menandaskan bahwa kolaborasi ulama-saudagar adalah hal sangat penting dalam dakwah, dan merupakan salah satu sunah Rasul dalam pergerakan.

"Kolaborasi dan sinergi pesantren dengan para saudagar muslim perlu terus dikembangkan lebih dinamis dan strategis, terutama dalam pendidikan maupun sektor kehidupan lainnya sehingga manfaat besar untuk umat akan terasa di masa mendatang" lanjutnya.

"Dakwah Rasul baik di Makkah maupun di Madinah selalu berkolaborasi dengan saudagar sebagai penyokongnya, ada Siti Khadijah, Abu Thalib, Abu Bakar, Usman, Abdurrahman bin Auf dan lain sebagainya, jadi kalau mau ikuti sunah Rasul dalam pergerakan dakwah ya harus kolaborasi ulama-saudagar" tandasnya.

"Tidak ada jejak peradaban Islam di dunia sepanjang sejarahnya yang terlepas dari wakaf. Makkah, Madinah, Al-Azhar Kairo, Gontor, Tazakka dan puluhan ribu pesantren lain di seluruh Indonesia pasti terkait erat dengan wakaf, inilah yang seharusnya menjadi pusaran gerakan kebangkitan baru umat di era sekarang dan masa mendatang, gerakan wakaf harus disyiarkan dan dibangkitkan lagi" imbuh kiai muda peraih Master of Art Kajian Timur Tengah UGM ini.

Di bagian akhir tausiyahnya, Kiai Anang menjelaskan tentang ragam wakaf yang dikembangkan oleh Lazis Tazakka yang menurutnya adalah copy-paste dari gerakan wakaf di Al-Azhar Kairo.

"Ada wakaf aset, wakaf tunai, wakaf manfaat, wakaf profesi, dan wakaf pengalihan hak, semuanya kita kembangkan agar potensi ekonomi umat bisa terserap semua, selama ini umat banyak mengalami lost opportunity" jelas Kiai Anang.

Direktur Lazis Tazakka Hj. Eva Maria Ulfah, S.Ag, M.Si dikonfirmasi usai acara menyatakan terima kasihnya kepada semua pihak yang terus bekerja penuh dedikasi mengembangkan wakaf untuk pesantren ini.

"Insya Allah, dalam bulan Oktober ini akan kita launching juga jenis wakaf pengalihan hak yaitu wakaf saham dua outlet RM. Sambel Layah di Semarang masing-masing 20%, dan selanjutnya adalah wakaf manfaat sebuah apartemen dan rumah singgah setara hotel di Yogyakarta untuk dipergunakan bagi tamu-tamu pesantren" paparnya.

Acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan pengisian Pertalite perdana secara simbolik mobil Pimpinan Pondok dari selang yang diwakafkan.

Sekali lagi, Direktur Lazis Tazakka atasnama keluarga besar Pondok Modern Tazakka, Bandar, Batang, Jawa Tengah memyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya. "Baik yang mengelola maupun yang wakaf, kami hanya bisa mendoakan semoga jerih payahnya mendapat ridha Allah dan membawa keberkahan dalam hidupnya dunia dan akhirat, jazakumullah ahsanal jaza" ucapnya @alam-mahardika