Tazakka — Seluruh santri Pondok Modern Tazakka mengadakan kegiatan Khataman Al-Quran sebagai bentuk ikhtiar dan munajat kepada Allah sebelum mereka memasuki masa ujian semester II, Ahad (2/2) di Masjid Az-Zaky.
Sejak malam sebelumnya, seluruh santri telah menyelesaikan khatamannya di asrama masing-masing bersama para syaikh mantiqoh masing-masing. Hanya santri senior dari kelas V dan VI yang membaca di Masjid di bawah bimbingan Bagian Bimbingan Tahsin Tahfidz dan Kantor Staf Pengasuhan santri. Malam itu, mereka menyelesaikan juz 1 sampai 29. Adapun pada Ahad pagi dilanjutkan dengan menyelesaikan juz 30 bersama.
Bapak Pimpinan dan Pengasuh Pondok Modern Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. memimpin langsung prosesi khataman pagi itu dengan menyelesaikan bacaan juz 30. Beliau kemudian melanjutkan dengan dzikir dan doa yang diikuti oleh seluruh jamaah yang memadati masjid.
Bapak Wakil Pengasuh, K.H. Oyong Sufyan, Lc., M.A., Ph.D. menyatakan bahwa kegiatan khataman Al-Quran adalah kegiatan rutin yang digelar tiap bulan. Dan khusus bulan ini dibarengkan dengan pelaksanaan Pengajian Ahad Pagi.
“Kita gelar khataman setiap bulan. Kita ingin anak-anak bisa khatam tiap bulan dan kita ajak para asatidz juga para Anshar. Dan khusus bulan ini, kita barengkan dengan Ahad Pagi sambil berdoa dan berdzikir untuk kemudahan mereka menghadapi ujian semester yang dilaksanakan pekan depan” terang Kiai Oyong.
Adapun dalam tausiyahnya dalam pengajian Ahad Pagi, Kiai Anang menyampaikan bahwa tadarrus Al-Quran yang dibaca sampai khatam dari juz 1 sampai juz 30 adalah sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah.
“Al-Quran yang kalian baca dari juz 1 sampai 30 sejak tadi malam itu seperti yang dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan Rasulullah. Jibril membaca, Rasul menyimak. Lalu Rasul gantian membaca dan disimak oleh malaikat Jibril. Dan itu turun temurun dilakukan oleh Rasul dan sahabat, sahabat dengan tabi’in dan seterusnya. Itu dibaca sampai tuntas, sampai khatam. Jadi, tradisi tadarrus dan khataman ini adalah tradisi dari zaman Rasulullah” jelas beliau.
Kiai Anang juga menjelaskan kepada seluruh jamaah tentang keutamaan tadarrus dan khataman Al-Quran, terutama jumlah pahala yang melimpah dan turunnya berkah.
“Bayangkan kalau kita bisa khatam, satu huruf yang kita baca adalah satu kebaikan. Maka, kalau kita khatam, ada puluhan ribu kebaikan kita dapatkan. Dan kalau semua mendapatkan kebaikan itu, maka rahmat dan keberkahan akan turun” ujarnya.
Beliau pun menegaskan kepada para santri dan guru untuk bisa rutin tadarrus, dan mengupayakan untuk bisa khatam sendiri-sendiri setiap bulannya. “Saya yakin kalau kalian bisa khatam tiap bulan, Allah akan turunkan rahmat dan keberkahan untuk kalian dan pondok ini” tegas Kiai Anang.
Acara pagi itu kemudian ditutup dengan tasyakuran berupa sarapan pagi bersama. Para Pimpinan, asatidz, anshar dan jamaah juga wali santri yang hadir menikmati sarapan di masjid. Adapun para santri sarapan bersama di dapur santri.