Tazakka — Kementerian Bahasa dan Pengajaran OPPM menggelar acara Soft Opening Public Speaking pada Kamis, 9 Mei 2024. Acara yang digelar di Masjid Az-Zaky tersebut dihadiri oleh seluruh santri dari kelas 1 hingga kelas 5.
Hadir dalam agenda malam itu Kepala Departemen Pengasuhan Santri, Ust. Hawin Aulia Abdullah, Lc. dan Ketua Bagian Bimbingan Pengembangan Bahasa, Muhadharah, dan Pelajaran Sore, Ust. Ferry Hidayat, S.Th.I., S.Fil.I. beserta staf dan Asatidz Diwanul Mantiqoh.
Ustadz Ferry Hidayat yang didaulat untuk memberikan sambutan secara membuka acara menyampaikan bahwa seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di Pondok Modern Tazakka adalah dalam rangka meningkatkan kualitas akademik dan non akademik santri.
“Sebagai calon pemimpin masa depan, harus punya kapasitas akademik yang intelek dan punya skil yang multi talenta. Harus cakap dalam berbicara di depan umum dan memiliki konten yang bernilai. Maka, muhadharah adalah cara melatih diri untuk meningkatkan skil tadi”, jelasnya.
Terkhusus bagi santri kelas VI, Ust Ferry juga menegaskan bahwa Pelajaran Sore adalah kesempatan bagi mereka untuk melatih skil mengajar di kelas. “Yang dapat jadwal mengajar, gunakan kesempatan ini untuk latihan mengajar. Yang mengawas muhadharah, gunakan juga kesempatan untuk mengasah skil berbahasa”, tegasnya.
Salah satu sorotan utama dari acara tersebut adalah penampilan pidato dari beberapa santri yang tergabung dalam Jam’iyyatul Khutoba’ (JMK). Dengan penuh percaya diri, para santri tersebut memberikan pidato yang inspiratif dan memotivasi, mencerminkan kemajuan yang telah mereka capai dalam mengasah kemampuan berbicara di depan publik.
Soft Opening ini juga menandai dimulainya kegiatan pembelajaran pelajaran sore yang dilaksanakan pada hari Sabtu, Senin, dan Rabu siang serta kegiatan latihan pidato 3 bahasa pada Ahad malam, Kamis siang dan Kamis malam.
Pondok Modern Tazakka berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan potensi dan keterampilan para santri dalam bidang public speaking, sebagai bagian dari pendidikan holistik yang mereka pelajari dan meningkatkan kapasitas keilmuan yang mumpuni untuk menjadikan para santri ulama yang intelek.