Tazakka – Pagi ini, Kamis, 16 Januari 2020, diawali dengan dzikir, istighfar, shalawat dan shalat Dhuha, kita melaksanakan sujud syukur di Masjid Az-Zaky diikuti oleh seluruh santri dan guru.
Peletakan Batu Pertama Masjid Az-Zaky adalah pada 15 Januari 2011. Dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Gontor Ayahanda Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA dan rombongan delegasi Liga Universitas Islam se-Dunia, a.l: Prof. Dr. Abdul Fatah Bizm, Prof. Dr. Husamuddin Farfur, Dr. Yaman Iswani (ketiganya dari Damaskus), Dr. Musthafa Dasuki Kasbah (Mesir), Prof. Dr. Hamidullah (Pakistan), dll.
Hadir pula Dubes KH. M. Muzzammil Basyuni (mantan Dubes RI utk Suriah), Prof. Dr. Sangidu Asofa, M.Hum (Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo), dan Habib Bagir Al-Attas dari Pekalongan. Tentu saja, Pak Zaky Djunaid selaku wakif masjid yg juga Ketua Umum Kospin Jasa juga hadir dengan keluarga.
Acara peletakan batu pertama itu dihadiri oleh sekitar 1300an orang dari masyarakat sekitar Bandar, Kab. Batang dan Pekalongan yang ikut mendoakan. Kiai Syukri waktu itu sambil berbisik tanya saya: “kamu punya uang berapa sekarang untuk mbangun pondok ini?”. Saya jawab: “belum ada, Yai, mohon restu dan doanipun.” Lalu, sambil memegangi pundak saya beliau menimpali: “Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allah Maha Besar… insyaAllah iso, dadi iki” yang langsung ku-amien-kan. Sebuah jawaban yang membuatku merinding. Padahal, waktu itu masih tanah kosong tak ada apa-apanya.
Sejak saat itu, Kiai Syukri memerintahkan saya untuk wirid dengan 100 kali Al-Fatihah di area tanah yang akan dibangun pondok, hingga nanti bangunan pertama berdiri. Alhamdulillah, saya lakoni, ditemani oleh Kiai Anizar dan Kiai Bisri. Lalu, lambat laun ditemani oleh beberapa kader lainnya yang datang kemudian. Dan sejak saat itu, tanah itu selalu kita gunakan untuk shalat, beralaskan terpal dan sajadah dan beratapkan langit, dengan ditemani sinar lampu petromak zaman dulu saat Maghrib dan Isya.
Meskipun, sebetulnya 2 tahun sebelum itu, peletakan batu pertama juga telah dilakukan oleh As-Syaikh Al-Allamah Dr. Rajab Deeb beserta rombongan dari Damaskus. Bahkan, tanahnya belum dicut and fill, sebagian besar masih berbentuk perkebunan. Pada 15 Ramadhan 2009 itu pula diadakan buka bersama dan tabligh akbar sekaligus launching ide pendirian pondok di tanah itu, yang dihadiri oleh sekitar 1200an orang. Shalat maghrib bulan ramadhan hari itu diimami oleh Habib Bagir Al-Attas dari Pekalongan.
Kini, 9 tahun kemudian, Allahu Akbar walilLaahil-hamd, telah berdiri beberapa bangunan yang dihuni dan digunakan oleh sekitar 600an santri, 100an guru dan 50an pekerja. Ada Masjid Az-Zaky, asrama-asrama santri, gedung-gedung kelas, aula, gedung perkantoran, kamar-kamar mandi MCK, gedung dapur dan ruang makan, dll.
Sejak saat itu, gerakan wakaf dengan zakat, infak dan shadaqoh kita gulirkan, dan terus mengalir hingga kini. Pada tahun 2013, setelah bangunan Masjid Az-Zaky jadi dan satu bangunan gedung asrama dua lantai, maka kita buka penerimaan santri perdana, yang waktu itu sekitar 170an anak. Ya, berawal dari sebuah masjid dan satu gedung.
Maka, sejak saat itu, segala upaya melalui pikiran, pergerakan, doa dan tawakal pada Allah terus kita tingkatkan. Mari senantiasa bersyukur kepada Allah, dan berterima kasih kepada semua orang yang telah ikut membantu dan mendoakan pondok. Ada yang bantuannya melalui hartanya, tenaganya, pikirannya, kekuasaannya, pengaruhnya, jaringan kerjanya, dan segala apa saja terkait usaha-usaha baik dari banyak pihak untuk ikut memajukan pondok.
Allahu Akbar walilLaahil-hamd. Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad.
ARM
Tazakka, 16 Januari 2020