Bagian Penerangan Pondok : Tugas & Tanggungjawabnya

Bagian Penerangan Pondok : Tugas & Tanggungjawabnya

TAZAKKA – Saat Anda memasuki ruangan sound sistem Masjid Az-Zaky, Pondok Modern Tazakka, Anda akan melihat sederet perangkat sound sistem yang memenuhi ruangan itu. Ruangan itu sepenuhnya di bawah kendali dan dikelola oleh santri-santri Bagian Penerangan, OPPM (Organisasi Pelajar Pondok Modern) Tazakka.

Ada 3 personel inti dari kelas VI, dibantu oleh personel kader OPPM kelas IV dan V sejumlah 4 orang. Jadi, total ada 7 orang. Hari ini, Kamis (16/1) Laporan Pertanggung Jawaban dan Serah Terima Jabatan OPPM, maka kelas VI selesai tugas, dan personel kader kelas V ada yang diangkat menjadi penerus. Kelas V dan VI KMI setara dengan kelas II dan III SMU atau Madrasah Aliyah. Demikian, salah satu sudut kultur dan struktur pendidikan kepemimpinan di PM Tazakka.

OPPM Bagian Penerangan salah satu tanggungjawabnya adalah semua yang berhububgan dengan sound sistem & pengumuman-pengumuman. Dengan kata lain, semua bunyi-bunyian di pondok adalah tugas dan tanggung jawabnya. Termasuk sound sistem masjid dengan segala fungsinya: untuk adzan, iqomat, shalat 5 waktu, pengajian-pengajian, dzikir bersama, sambutan tamu-tamu dan acara-acara lainnya yang berada di masjid.

Belum lagi penyiapan sound sistem untuk event-event di luar masjid: di aula pertemuan dengan berbagai kegiatannya, di lapangan untuk event-event outdoor, festival-festival, pentas seni dan musik, rapat-rapat besar, seminar, hingga musik instrumentalia saat jam-jam makan dan rileks. Kadang, dalam satu waktu ada lebih dari satu kegiatan di tempat yang berbeda yang membutuhkan seperangkat sound sistem.

Untuk sound sistem masjid ada aturan pakainya; speaker indoor dan outdoor. Untuk speaker outdoor dibagi menjadi: outdoor besar (menara dan sekeliling masjid) dan outdoor kecil (sekeliling masjid). Speaker outdoor besar hanya untuk adzan dan iqomah. Tujuannya supaya didengar oleh orang sejauh mungkin sebagai tanda waktu shalat tiba, alhamdulillah selama ini jangkauannya 2 km lebih.

Sedangkan shalat 5 waktu cukup outdoor kecil dan indoor, yang mendengar cukup jamaah yang di masjid dan asrama-asrama pondok serta perumahan sekitar, itupun kecil tdk terlalu keras. Untuk indoor digunakan untuk acara internal dan pengajian-pengajian. SoP penggunaan speaker masjid memang kita atur ketat, dan semuanya harus ada landasan filosofisnya. Jangan semua pakai speaker besar dan menara: cukup untuk adzan dan iqomah saja, serta ngaji Al-Quran 15 menit jelang adzan Subuh dan Maghrib.

Selain itu, mereka harus menyiapkan sound sistem di aula ketika ada seminar, perkumpulan, atau rapat-rapat. Di aula ada seperangkat sound sistem dan speakernya yang permanen. Dan ada ruang kendali khusus sound sistem.

Instalasi speaker meliputi semua area di pondok. Selain di masjid, ada pula speaker-speaker yang diinstal di rayon-rayon asrama santri, dapur dan ruang makan santri. Looking for bride abroad? Best websites with ukrainian mail order brides and real reviews. Find your love online. Best ukrainian dating chats. Sehingga pengumuman-pengumuman, tilawah Quran, pembacaan Hadis-hadis Nabi, mahfudzat dan juga sajian musik instrumentalia dapat didengarkan oleh semua santri dan guru.

Untuk event upacara, atau apel-apel besar yang berada di outdoor, maka perangkat sound sistemnya knockdown: dirakit saat jelang acara dan disimpan kembali saat usai acara.

Bagaimana mereka membagi waktu? Bagian Penerangan OPPM membuat SOP dan mekanisme kerja tersendiri. Misalnya, untuk waktu adzan Dzuhur, maka yang piket sound sistem dan adzan, pada jam pelajaran terakhir diperbolehkan keluar kelas 10 menit sebelum waktunya. Saat pagi jelang Subuh, tentu mereka harus bangun paling awal, yaitu maksimal jam 03.00 dini hari. Karena, jam 03.15 mereka harus menyalakan ngaji untuk di semua asrama-asrama sebagai tanda persiapan bangun pagi bagi seluruh santri; dan jam 03.45 mengaji di masjid dengan speaker outdoor besar sebagai tanda jelang Subuh bagi masyarakat.

Tiap hari, mereka juga harus menyiapkan teks pengumuman dalam bahasa Arab dan Inggris, sesuai dengan disiplin bahasa mingguan: berada di arabic week atau english week. Teks itu meliputi permohonan doa untuk nama-nama yang sedang sakit, panggilan-panggilan, informasi pondok, dan lain-lainnya. Dibacakan tiap selesai shalat Maghrib usai wirid habis shalat.

Maka, personel Bagian Penerangan biasanya dipilih dari anak-anak yang memiliki kemampuan dan bakat bahasa arab inggris yang baik. Saat mereka broadcast dalam bahasa Arab atau Inggris, maka saat itu sekaligus mendidik dan membiasakan santri lainnya untuk mendengar dan memahami kedua bahasa itu dengan baik.

Ini semua adalah tanggungjawabnya Bagian Penerangan OPPM. Itu baru sebagian saja dari tugas dan tanggung jawabnya. Kita mendidik mereka bekerja secara tersistem dan terstruktur dengan disiplin yang tinggi. Bimbingan dan pendampingan yang melekat secara berjenjang dari para musyrif (guru pembimbing) hingga ke Pengasuh Pondok terus dilakukan. Evaluasi berkala pun menjadi hal yang biasa.

Tentu saja, mendidik mereka ruh-ul mas’uliyyah: rasa tanggung jawab yang besar. Dan untuk itu, harus ditanamkan pula rasa keterpanggilan yang tinggi. Inilah pendidikan jiwa, atau pendidikan karakter yang kami terapkan.

Di sinilah kami mendidik kepemimpinan: ada tanggungjawab, disiplin, pemikiran, pergerakan, perasaan dan ketepatan. Kualitas sound harus bagus, jernih dan terukur. Tidak boleh ada noise yg mengganggu. Ini butuh pemikiran dan pekerjaan yang tidak ringan.

Ada yang tanya, pola seperti ini penerapan kurikulum apa namanya? Entahlah, tapi kami selalu menyebutnya dengan kurikulum kehidupan. Karena hakekatnya, yang kita didikkan kepada mereka adalah tentang mengelola kehidupan dengan segala tantangannya.

OPPM itu latihan tapi beneran, beneran tapi latihan. BismilLaah semoga Allah selalu memberkahi mereka.
@anangrikza
Tazakka, 15 Januari 2020