TAZAKKA – Irjen Pol (Purn). H. Anton Tabah dikenal sebagai “Jenderal Jilbab” karena kegigihannya dalam memperjuangkan polwan berjilbab hingga akhirnya perjuangannya itu berhasil. "Jenderal Jilbab" yang dianugerahkan oleh Republika ini pun berkesempatan berkunjung ke Pondok Modern Tazakka, pada Ahad (1/11).
Dalam kunjungannya tersebut beliau didaulat oleh Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA untuk memberikan tausiyah di depan seluruh santri PM Tazakka selepas Maghrib di Masjid Az-Zaky PM Tazakka. Tausiyah beliau tersebut layaknya sebagai obat pemacu semangat santri untuk menjadi “santri yang jenderal, jenderal yang santri”, sebagaimana slogan yang selalu didengungkan oleh Kiai Anang. Apalagi yang hadir dihadapan mereka adalah jenderal yang sangat gigih memperjuangkan polisi berjilbab.
“Jilbab itu peradaban Islam yang sudah semenjak dahulu ada dan itu adalah hak setiap muslimah. Maka, polisi wanita pun punya hak untuk mengenakannya walaupun dalam tugas. Inilah yang membuat saya begitu getol memperjuangkan polwan untuk berjilbab” terang Anton dalam tausiyahnya.
Selain memberikan tausiyah di depan seluruh santri, jende-ral yang pernah menjadi ajudan
Presiden Soeharto ini juga didaulat menjadi pemateri tunggal dalam Seminar tentang Al-Quran dan Peradaban yang dilaksanakan di Aula Gedung Rabithah selepas Isya di hari yang sama. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 200an orang yang terdiri tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Bandar, serta seluruh Guru Tazakka. Ada yang menarik dalam seminar tersebut, yaitu dengan kehadiran anggota polisi berseragam lengkap dari Bintara Polres Batang.
Seminar ini sekaligus menjadi sarana untuk menguatkan simpul-simpul umat Islam yang mulai dijauhkan dari kitab sucinya oleh kaum sekuler. Hal ini senada dengan Pimpinan PM Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA. Dalam sambutannya, beliau menambahkan bahwa “Al-Quran itu kitab sucinya kaum Muslimin, tapi sekarang ini banyak yang sudah mulai meninggalkannya. Jangankan mempelajari isinya, membacanya saja sudah jarang”.
Dalam seminar, jenderal yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat dan Dewan Pakar KAHMI Pusat mengatakan bahwa Al-Quran itu satu-satunya kitab yang masih otentik sampai saat ini dan memiliki isi yang paling komplit. “Karena otentisitas dan isinya yang lengkap, banyak pakar-pakar dunia yang mengagumi kitab suci Al-Quran. Sebagai contoh ada Prof. Robert Gullhem, Prof. Moshe Saron, Dr. Olivia, Prof. Dimitri Basikov, Prof. Harold Bloom dan masih banyak lagi” tambah Anton.
Anton yang mengaku pernah belajar langsung dari Prof. Hasbi As-Shiddiqi menyatakan bahwa hendaknya setiap muslim jangan takut mengemukakan kebenaran Al-Quran, karena itu adalah perintah Allah SWT. "Tegakkan kebenaran, dan lawanlah kebatilan sekuat yang kita mampu, dan yang penting lagi umat Islam harus bersatu melawan kebatilan itu" pungkasnya. @alam
Sebelumnya:
Santri Tazakka Kunjungi Studio Metro TV