Lazis Tazakka (Laztaz) dan Universitas Sains Al-Quran (Unsiq) Wonosobo sepakat menandatangani Nota Kesepahaman untuk peningkatan sumber daya umat melalui pemberian beasiswa untuk S1 Bidang Studi Tafsir Hadis. Di dalam Nota Kesepahaman tersebut, kedua lembaga berkomitmen untuk mendidik sebanyak-banyaknya 20 kader untuk tingkat S1 selama rentang waktu 4 tahun terhitung mulai Tahun Ajaran Baru 2012 ini.
Para kader akan diambil dari anak-anak yang berasal dari wilayah Kabupaten Batang setelah melalui seleksi ketat oleh tim yang ditunjuk oleh Laztaz, dan selanjutnya seleksi yang diadakan oleh Unsiq. Bagi yang lolos keduanya, maka akan ditanggung seluruh pembiayaan kuliah hingga selesai S1, meliputi SPP dan tambahan biaya hidup (living cost).
Hj. Eva Maria Ulfah, S.Ag., M.Si selaku Direktur Laztaz mengatakan bahwa kerjasama seperti ini menjadi konsen Laztaz sejak awal didirikan yaitu pada tahun 2009. Menurutnya, Laztaz sangat konsen pada pengembangan sumber daya umat melalui santunan beasiswa, mulai dari SD, SMP, SMU, SMK, hingga perguruan tinggi. “Bahkan beasiswa yang kami salurkan untuk biaya kader-kader di pesantren porsinya paling tinggi” ujarnya.
KH. Drs. Ahsin Wijaya, Alh. M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Unsiq, menuturkan bahwa dengan adanya kerjasama seperti ini menunjukkan bahwa Unsiq semakin dipercaya oleh umat untuk mengemban amanah ilmu, terutama ilmu-ilmu Al-Quran dan Hadis.
Kekhususan yang ditawarkan oleh Unsiq, menurutnya adalah selain pendidikan formal bidang Tafsir dan Hadis, juga dilengkapi dengan pendidikan hafalan Al-Quran dan qiraat atau seni baca Al-Quran yang beranekaragam. “Tidak banyak sarjana Tafsir Hadis yang sekaligus hafal Al-Quran. Umumnya, para hafidz bukan sarjana. Apalagi ada tambahan pendidikan qiraat” tuturnya.
Penasehat Laztaz yang juga Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Ustadz Anang Rikza Masyhadi menyambut antusias kerjasama ini. Menurutnya, pendidikan imam dan khotib yang intelektual sangat dibutuhkan di masa mendatang mengingat tantangan zaman yang semakin berkembang. Ustadz menuturkan bahwa seyogyanya Laztaz jangan hanya mengantarkan mereka sampai selesai kuliah, tetapi agar dipikirkan pula bahwa mereka kelak bisa disebar dan diterjunkan ke masjid-masjid.
“Masjid-masjid di komplek perumahan, atau di kota-kota, biasanya belum punya imam yang tetap. Nah, para kader nanti disebar ke sana, kan seni bacanya sudah bagus, hafal Al-Quran dan dia juga seorang sarjana, jadi intelek, jadi bisa khutbah dan memberi tausiyah tetap di masjid tersebut” tutur Ustadz.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilaksanakan usai Pengajian Rutin AHAD PAGI dan Sarapan Bersama Kaum Muslimin, di Aula Kecamatan Bandar, pada 4 Maret yang lalu, dan disaksikan oleh sekitar 400an orang dari jamaah pengajian. Ditandatangani oleh Hj. Eva Maria Ulfah, S.Ag,. M. Si selaku Direktur Laztaz, dan KH. Drs. Ahsin Wijaya, Alh. M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah Unsiq Wonosobo.
Sebelumnya:
Erie Sudewo