Tazakka – Pada laporan pertanggungjawaban Kabinet Kreatif dan Inovatif Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) Pondok Modern Tazakka periode 2024-2025, Menteri Keuangan Mirza Arfan Hanif memaparkan hasil pengelolaan keuangan yang luar biasa pada minggu 24/11. Total sirkulasi keuangan selama periode ini mencatat uang masuk sebesar Rp33.156.695.575 dan uang keluar sebesar Rp29.220.837.200, menyisakan saldo akhir sebesar Rp3.935.858.375.
Rincian pemasukan menunjukkan bahwa kontribusi terbesar berasal dari unit usaha sebesar Rp17.265.773.710 (52,07%), diikuti ziswaf Rp8.738.179.826 (26,35%), dan kontribusi santri Rp7.152.742.039 (21,57%). Berdasarkan analisis, sumber pemasukan utama dari unit usaha mencerminkan manajemen keuangan yang baik, sebagaimana yang diharapkan dari pondok modern.
Selain itu, Kementerian Koperasi dan Perdagangan berhasil mencatat keuntungan Rp1.146.178.700 dari total pendapatan Rp6.100.256.770. Sebaliknya, penyerapan anggaran terbesar dialokasikan untuk Kementerian Pekerjaan Umum dengan total pengeluaran Rp5.857.173.373 (20% dari total pengeluaran). Dana ini sepenuhnya berasal dari wakaf.
Sementara itu, pengeluaran terkecil tercatat pada Kementerian Riset dan Perpustakaan sebesar Rp4.314.000. Saldo akhir yang dikelola oleh Departemen Keuangan sebesar Rp3.935.858.375 digunakan untuk operasional pondok, kesejahteraan guru, kerja sama kelembagaan, dan pengembangan jaringan.
Menteri Keuangan juga menyampaikan terimakasih sebesar besarnya kepada para musyrif pembimbing, dan juga kepada Pimpinan Pondok K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D., yang memberikan arahan dan dukungan. “Manajemen keuangan yang transparan dan efisien akan terus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Dengan hasil keuangan yang baik ini, diharapkan pengurus berikutnya dapat melanjutkan capaian positif serta memperkuat inovasi dalam pengelolaan dana.
@adridinan najmi faza