BANDAR – Pada momentum Tahun Baru Hijriah, bulan Muharram 1443 H ini, Lazis Tazakka menyelenggarakan santunan kepada sekitar 100an anak yatim. Pengelompokan anak yatim dibagi dua, yaitu: santri yatim di Pondok Modern Tazakka dan anak-anak yatim di wilayah sekitar pondok.
Bersama santri yatim, Lazis Tazakka mengadakan acara buka puasa sunnah 10 Muharram yang digelar di Aula Rabithah. Dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok, Wakil Pengasuh, Direktur Lazis Tazakka dan seluruh Asatidz Pondok Modern Tazakka.
Panitia juga mengundang para santri penerima Beasiswa Kader Umat (BKU) dari Lazis Tazakka untuk ikut buka puasa bersama.
Sejumlah 39 santri yatim masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp. 250 ribu yang langsung ditransferkan ke virtual account mereka karena sudah menggunakan sistem cashless.
Selain itu, setiap mereka juga mendapatkan santunan uang sebesar Rp. 600 ribu untuk bantuan biaya makan bulanan.
“Jadi, total setiap santri yatim mendapatkan Rp. 850 ribu, dengan rincian yang Rp. 250 ribu untuk jajan, dan yang Rp. 600 ribu untuk bantuan biaya makan bulanan, dan uangnya langsung ditransferkan ke virtual account masing-masing karena pondok sudah pakai sistem cashless” ungkap Ustadz Edi Buana, M.Pd selaku Direktur Lazis Tazakka.
Selain santri yatim, yang mendapatkan santunan uang adalah para santri penerima BKU (Beasiswa Kader Umat) dari Lazis Tazakka, lanjut Edi.
Adapun anak-anak yatim selain dari santri yang tinggal di sekitar pondok, disalurkan secara door to door ke rumah-rumah mereka, mengingat masih dalam suasana pandemi. Mereka rata-rata anak-anak usia SD dan SMP. Kelompok anak-anak yatim ini berjumlah 61 orang. Jadi, total jumlah keseluruhan anak yatim yang disantuni oleh Lazis Tazakka kemarin adalah 100 orang
“Mereka mendapatkan parsel dan uang tunai” ungkap Direktur Lazis Tazakka itu.
Edi mengatakan bahwa program santunan anak yatim ini rutin digelar oleh Lazis Tazakka secara periodik. “Setahun tiga atau empat kali, dan untuk santri yatim lebih sering” ujarnya.
Selain program santunan yatim, secara periodik juga ada program santunan untuk para pejuang fi sabilillah, seperti: marbot masjid / musholla, muadzin, imam, guru ngaji kampung, guru madrasah diniyah, dan lain sebagainya.
“Yang hampir sama, biasanya setahun dilakukan empat atau lima kali, mereka dapat parcel, sembako dan sejumlah uang tunai” ungkapnya lagi.
Pimpinan Pondok Modern Tazakka, K.H. Anizar Masyhadi memberikan suntikan motivasi kepada seluruh santri yatim dan penerima BKU bahwa mereka adalah harapan orang tua yang telah meninggal dengan menjadi seorang anak yang sholeh yang selalu mendoakannya.
“Tabungan mereka yang masih akan terus mengalirkan pahala adalah anak shaleh yang mendoakan orang tuanya yang sudah meninggal dan ilmu yang bermanfaat, maka, jangan lupa mengirimkan Al-Fatihah dan doa-doa untuk mereka dan belajarlah yang rajin” pesannya.
Beliau juga berpesan bahwa anak yatim harus berprestasi dan punya daya saing yang tinggi dengan anak-anak lainnya. “Kalian harus sholeh, berprestasi, pinter, dan harus sukses, harus di atas rata-rata orang lain, sebab apa lagi yang mau dijadikan kebanggaan bagi orang tua kalian yang sudah wafat kalau bukan kesalehan, kesuksesan dan prestasimu” pungkasnya.
Adapun Bapak Pimpinan Pondok, K.H. Anang Rikza Masyhadi menyampaikan pesan berupa nilai-nilai perjuangan kepada semua yang hadir. Beliau berpesan bahwa seseorang yang hidup harus berjuang, bagi yang tidak berjuang maka tidak akan menemukan kehidupan.
“Perjuangan itu ditujukan untuk mewujudkan sebuah cita-cita, maka, milikilah cita-cita yang tinggi dan luhur, agar hidupmu dipenuhi dengan perjuangan-perjuangan menggapai cita-citamu” tutur beliau.
Selanjutnya, Kiai Anang membagikan santunan secara simbolik kepada perwakilan santri yatim.
Lazis Tazakka mengucapkan terima kasih kepada para muzakki dan muhsinin yang telah menyalurkan dana zakat dan infaknya melalui Lazis Tazakka. Semoga menjadi pahala dan keberkahan yang terus mengalir. @kholid
Berikutnya:
Tazakka Lepas 9 Alumninya ke Turki