PENGURUS OPPM BARU DIBEKALI TRAINING FOR TRAINER

PENGURUS OPPM BARU DIBEKALI TRAINING FOR TRAINER

TAZAKKA – Guna membekali Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) yang baru, Departemen Pengasuhan Santri mengadakan Training for Trainers (TOT) selama 4 hari, Sabtu, 13 Februari hingga Selasa, 16 Februari 2021.

Agenda ToT ini telah menjadi tradisi atau sunnah Pondok, setiap usai pengurus oppm baru dilantik mereka akan mendapatkan setruman & training untuk bekal selama kepengurusannya.

Bertindak sebagai narasumber dan master trainer adalah Bapak-Bapak Pimpinan & Pengasuh: KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., KH. Anizar Masyhadi, S.S & KH. M. Bisri, S.H.I., M.Si. lalu juga ada Bapak Wakil Pengasuh KH. Oyong Sufyan, Lc., MA serta Ustadzah Hj. Anisia Kumala Masyhadi, Lc., M.Psi, kandidat doktor psikologi Universitas Indonesia. & Ust. H. Achmad Zaky, MBA, ahli SDM tamatan Rochester Institut of Technology, New York, Amerika Serikat.

Turut menjadi pemateri lain adalah Direktur Departemen Pengasuhan Santri Ustadz Alam Mahardika, M.H, Kabag Pengasuhan Ustadz Dulqolil, S.Th.I dan beberapa asatidz lainnya.

Selama tiga hari berturut-turut, sejumlah 74 orang Pengurus Baru OPPM, Pengurus Koordinator Pramuka dan Pengurus Asrama yang semuanya adalah kelas V KMI Tazakka, mendapatkan materi-materi terkait kepondokmodernan dan kepemimpinan efektif oleh Bapak-bapak Pimpinan & para pemateri.

Ustadzah Anisia menjelaskan tentang psikologi organisasi dan cara mengelola masalah dengan baik. Beliau juga memberikan tips cara mengelola stress dan menejemen diri.

Sementara itu, Ustadz Ahmad Zaky banyak memberikan wawasan tentang menejemen SDM, teamwork building, dan pentingnya membangun networking dalam sebuah organisasi, serta kemampuan melakukan lobi dan artikulasi dalam berpendapat.

Dalam materi yang disampaikan oleh KH. Oyong Sufyan, Lc., MA, Beliau menekankan pentingnya sinergi & kolaborasi di dalam tubuh OPPM, karena sejatinya OPPM bekerja secara kolektif atau bersama-sama, bukan individual. Lanjut beliau bahwa OPPM, Koordinator maupun pengurus asrama adalah sarana pendidikan & pelatihan kepemimpinan.

Mengutip kata-kata Kiai Anang: “OPPM dan Koordinator Pramuka itu, ibaratnya adalah latihan tapi beneran, beneran tapi latihan” kata Beliau.

Selanjutnya, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA menyampaikan bahwa OPPM adalah ladang serta sarana para santri kelas 5 dalam mencari tabungan pahala & kebaikan. Sebagai misal beliau mencontohkan bahwa santri-santri yang terbangun pada waktu subuh & berjamaah sholat di masjid tidak lain merupakan jasa dari pengurus bagian keamanan.

Oleh karena itu Beliau menegaskan OPPM itu, apapun bagiannya, semua berpahala, semuanya adalah investasi keberkahan utk kehidupan di masa depan, tandas Beliau.

Kiai Anang membekali semua pengurus OPPM dg 5 Kekuatan dan 5 Daya yang harus dimiliki. 5 Kekuatan itu adalah: Spiritual, Mental, Intelektual, Fisik dan Jaringan. Sedangkan 5 Daya adalah: Daya tahan, daya dorong, daya suai, daya juang dan daya kreasi.

Kiai Anang juga memberikan rumus kerja, antara lain: PAEE (prediksi, antisipasi, eksekusi dan evaluasi). “Bekerjalah dengan PAEE” pesan Beliau.

AC: attention and care
3 K: Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi

Beliau menekankan pula bahwa seyogyanya OPPM yang telah menempati kelas 5 dan 6 KMI menggunakan prinsip HOTS yaitu higher order thinking skill atau sistem berpikir level tinggi, yaitu kemampuan menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan.

“Mulai kelas 4, apalagi kelas 5 dan 6, harus berada di level HOTS, kalau LOTS itu lower order thinking skill, atau cara berpikir level rendah, itu untuk kelas 1, 2 dan 3, yaitu menghafal, memahami dan melakukan” jelasnya.

Sementara itu, Kiai Anizar menekankan pada aspek tanggungjawab dan ketuntasan dalam pekerjaan. OPPM harus bekerja dengan rasa keterpanggilan yang tinggi, penuh tanggungjawab dan tuntas. Jangan sampai tidak tuntas dan menyisakan pekerjaan.

“Tanggungjawab dan Tuntas, TT, itu ciri pemimpin yang baik” tegasnya.

Sedangkan Kiai Bisri lebih menekankan tentang pentingnya menjaga moral dan akhlak dalam perilaku organisasi. Apapun sistemnya, nilai-nilai akhlakul karimah tak boleh tercerabut dari sana.

Ustadz Alam Mahardika lebih pada memandu rumusan agenda kerja OPPM dan SoP masing-masing bagian. Targetnya, kata Ustadz Alam, OPPM tahun ini bisa menyempurnakan panduan SoP untuk seluruh bagian.

Usai TOT selama tiga hari, akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja OPPM, Koordinator Pramuka dan Pengurus Asrama. Raker selama dua hari dipimpin langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua OPPM baru, Ananda Zaidan Akmal dan Ananda Dian Ardiansyah di bawah bimbingan langsung para asatidz Staf di Departemen Pengasuhan Santri.

Kita doakan yang terbaik untuk para pengurus OPPM baru ini, semoga Allah SWT memberkahi kita semua serta menjadi ladang kebaikan bagi mereka.@Syauqi