Pondok Modern Tazakka kembali mengadakan seleksi ujian masuk KMI untuk gelombang yang kedua, Ahad (24/3). Dari 65 calon santri yang terdaftar, sebanyak 40 santri dinyatakan lulus tes masuk.
Acara diawali dengan tazkiyah atau gerakan untuk mensucikan diri yang diikuti oleh Pimpinan, Direktur KMI, asatidz penguji dan juga panitia di Masjid Az-Zaky. Dan acara kemudian dilanjutkan dengan pengarahan umum ujian masuk di Aula Rabithah.
Dalam pesan dan nasehatnya di hadapan seluruh calon santri dan walinya, Pimpinan PM Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA menjelaskan secara singkat sistem pendidikan dan pengajaran di PM Tazakka, termasuk pengertian nomenklatur ‘modern’ yang disematkan di nama pondok.
“Kita pakai istilah ‘modern’, lalu apanya yang modern? Yang modern bukanlah bangunannya, bukan pula gurunya, bukan pakaiannya, juga bukan sistemnya. Tapi yang modern adalah jiwa dan gagasannya, idealisme dan cita-citanya” jelas beliau.
Kiai Anang juga menjelaskan bahwa Tazakka menganut sistem KMI yang berkiblat kepada PM Darussalam Gontor. Yang mana saat ini sudah mendapatkan Mu’adalah atau Persamaan dari Kemenag RI dan juga Al-Azhar Kairo, Mesir.
“Di KMI ini tidak ada dikotomi ilmu, membedakan dan memisahkan antara ilmu agama dan umum. Semua diajarkan secara total, ilmu agama diajarkan 100% dan ilmu umum juga 100%. Karena keduanya tidak ada bedanya, karena ketika kita belajar ilmu umum hakekatnya juga belajar ilmu agama” jelas Alumni Al-Azhar Kairo ini.
Bahkan, Kiai Anang menyampaikan bahwa membawa buku adalah budaya santri di Tazakka. Santri yang jalan tanpa membawa buku adalah aib. Sehingga beliau mengajak kepada seluruh calon santri agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu jika diberikan kesempatan belajar di Tazakka.
“Apalagi disini ujiannya _essay_ semua dan tidak didapati bentuk pilihan ganda. Diujinya dua kali, lisan dan tulisan, dan hasilnya tidak ada katrol nilai. Semua diberikan nilai sesuai dengan haknya masing-masing” tambah Kiai Anang.
Kandidat doktor bidang Tafsir di Canal Suez University Mesir tersebut kemudian menyatakan bahwa Tazakka bukanlah bengkel perbaikan anak-anak nakal.
“Tazakka ini tidak mencetak generasi bermental buruh, tapi lembaga pendidikan yang mencetak dan mendidik kader-kader pemimpin umat yang memiliki mental dan akhlak mulia. Kami ciptakan dinamika yang tinggi, cepat dan padat untuk membentuk mental santri” tegasnya.
Hal itu sebagaimana dijelaskan Kiai Anang bahwa pada hari itu ada tiga agenda pondok yang semuanya penting dan melibatkan semua santri dan guru. Ada ujian akhir bagi kelas 6, ada pula Festival Sunnah dan berbagai perlombaan di dalamnya serta ujian masuk gelombang kedua ini.
Setelah semua calon santri mengikuti rentetan ujian, mulai dari ujian lisan materi Al-Quran, ibadah dan Imla’ serta wawancara, tes kesehatan, tes potensi akademik yang berjalan dari pagi hingga sore. Akhirnya hasil kelulusan bisa diumumkan sore hari itu pula.
Sebelum dibacakan dan diserahkan surat kelulusan kepada setiap calon santri, Kiai Anang berpesan agar semua bisa menyikapi hasil ujian dengan bijak.
“Lulus dan tidak itu biasa, semua ada khikmahnya dan hadapi semuanya dengan wajar. Tidak ada euforia bagi yang lulus dan juga euforia bagi yang tidak lulus. Yang lulus jangan sombong dan tetap terus belajar, dan yang belum lulus masih ada kesempatan gelombang ketiga nanti” pesannya.
Dari apa yang sudah disidangkan dan diputuskan bersama oleh Pimpinan, para penguji dan panitia, dari 65 orang yang mendaftar di gelombang kedua ini, ada 40 orang dinyatakan lulus dan berhak menjadi santri PM Tazakka di tahun ajaran yang akan datang.