TAZAKKA – Tak diduga sebelumnya, Kunjungan As-Syaikh Al-Allamah Dr. Rajab Dib kali ini ke Pondok Modern Tazakka diantaranya adalah untuk menganugerahkan gelar "Syaikhud-Dzikri wal Quran," yaitu suatu gelar keulamaan dalam bidang Dzikir dan Al-Quran. Secara simbolik penganugerahan gelar tersebut ditandai dengan pemakaian jubah dan peci keulamaan yang sangat khas dari Syaikh Rajab kepada Kiai Anang Rikza Masyhadi serta Pemberian dan Ijazah Mengajarkan Kitab Tafsir Ar-Rahiib dan beberapa kitab lain karya Syaikh Rajab.
Penganugerahan gelar keulamaan tersebut biasa dikenal dalam tradisi intelektual Islam dengan istilah 'ijazah'. "Melalui penganugerahan ini saya ijazahkan (izinkan -red.) kepada muridku Syaikh Anang Rikza untuk mengajarkan dzikir, Al-Quran dan Sunnah Nabawiyah kepada umat
Islam seluruhnya," demikian pesan Syaikh Rajab di hadapan sekitar 2000an hadirin yang memadati Masjid Az-Zaky, Selasa sore (3/11).
“Banyak da’i tetapi tidak menjadi mu’allim (pengajar/pendidik -red.), tetapi Syaikh Rikza ini, dia adalah da’i namun sekaligus mu’allim. Maka, ajarkanlah selalu kepada kaum muslimin tentang ajaran Islam yang benar” demikian wasiat Shaikh Rajab kepadanya.
Sontak, seluruh hadirin dan terlebih para santri Pondok Modern Tazakka larut dalam suasana keharuan yang mendalam menyaksikan peristiwa penting tersebut. Sebagian besar santri dan jamaah tak kuasa menahan air matanya.
Menurut Syaikh Dr. Mahmud Syahatah yang selalu setia mendampingi kemana pun Syaikh Rajab berdakwah keliling dunia, bahwa KH. Anang Rikza Masyhadi adalah salah satu murid kesayangan Syaikh Rajab diantara puluhan ribu murid-nya yang tersebar di seantero dunia, namun gelar ini sangat khusus diberikan kepadanya.
"Selama saya mendampingi beliau, saya baru kali ini menyaksikan penganugerahan yang sangat unik dan khas ini, dan kami pun tidak diberitahu sebelumnya, tiba-tiba
Syaikh Rajab meminta dibawakan jubah dan pecinya dan ternyata untuk dipakaikan kepada Syaikh Anang ini" tuturnya.
"Saya ucapkan selamat kepada Pondok Modern Tazakka yang pimpinannya telah mendapat kepercayaan di bidang keulamaan dan intelektual di tingkat dunia," lanjut Syaikh Mahmud dengan mata berkaca-kaca tanda keharuan yang mendalam.
Menurut Syaikh Mahmud, bahwa Syaikh Rajab telah lama mengamati dan secara tidak langsung menguji Kiai Anang dalam banyak hal, hingga akhirnya ijazah itu pun diberikannya kepadanya. "Jika sudah sampai pada tahap ini, maka artinya yang bersangkutan telah lulus uji meskipun mungkin yang diuji tidak menyadarinya. Disamping itu juga karena faktor makrifatnya Syaikh Rajab" lanjutnya Syaikh Mahmud.
Hal senada juga disampaikan oleh Penasehat Tazakka KH. Muzammil Basyuni yang kebetulan hadir saat penganugerahan itu, beliau sangat dekat dengan Syaikh Rajab sejak bertugas sebagai Dubes RI di Damaskus. “Tidak sembarang orang bisa mendapatkan anugerah tersebut, bahkan ini adalah anugerah yang tertinggi yang diberikan oleh Shaikh Rajab kepada muridnya di seluruh dunia” ungkap Muzammil.
Dalam tausiyahnya, Shaikh Dr. Rajab Dib mengatakan bahwa dirinya mulai menghafal Al-Quran sejak usia 9 tahun, dan pada usia 13 tahun telah hafal 30 juz. "Sejak usia 13 tahun itulah saya mulai mempelajari tafsir dan menuliskannya, hingga di usia 86 tahun ini telah selesai menafsirkan Al-Quran lengkap sebanyak 32 jilid (dua jilid adalah mukaddimah dan Al-Fatihah –red)" pesannya.
Syaikh yang hafal 70 ribu hadis Nabi ini juga mewasiatkan agar kaum muslimin selalu berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah Nabawiyah untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat
Sebelumnya:
Koran Mini Tazakka Edisi 54