Penugasan; KH. DR. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A

Penugasan; KH. DR. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A

Penugasan merupakan sarana pen­didikan yang sangat efektif. De­ngannya, santri akan terlatih, ter­ken­dali dan termotivasi. Maka Pondok dengan sekian banyak ragam dan volume kegiatan yang tinggi­ akan memberikan peluang dan ruang yang cukup luas bagi seluruh santri dalam mengapresi­asikan potensi dirinya. Dengan dinamika yang tinggi, santri akan nampak lebih­ bergairah dan bersemangat, hal ini Nampak terpancar pada wajah, sikap 

dan prilaku santri. Santri-santri dikenal sebagai santri yang dinamis,­ karena memang tata kehidupan di­dalamnya memiliki dinamika yang sangat tinggi dengan kegiatan yang begitu banyak dan disiplin yang tinggi­ serta diberi muatan jiwa dan filsafat hidup yang tinggi pula.

Penugasan adalah proses pengu­­atan dan pengembangan diri, maka siapa yang banyak mendapatkan tugas atau melibatkan diri untuk ber­peran dan memfungsikan dirinya dalam berbagai kegiatan dan tugas,­ maka dialah yang akan kuat dan trampil dalam menyelesaikan berbagai­ pro­blem hidup.

Dalam kamus Pondok Modern, tidak berlaku orang diberitahu, atau dikasih tahu, diberi tugas dan dikasih tugas. Yang berlaku adalah, siapa yang banyak mengambil inisiatif, mencari pekerjaan atau tugas-­tugas, dialah yang akan banyak mendapatkan keuntungan. “Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu”­

Selain itu, sesungguhnya tugas merupakan kehormatan dan kepercayaan sekaligus kesejahteraan. Dia tidak saja akan musta’mal, tetapi juga mu’tabar, mu’tarof bahkan muhtaram. Musta’mal atau terpakai, artinya, hidupnya akan bermanfaat untuk orang lain. Dan inilah sebaik-baik manusia. Dengan terpakai, orang tersebut akan mu’tabar atau dianggap yaitu wujud kemanusiaan akan diperhitungkan karena akan kemanfaatannya. Sebesar kemanfaatannya, sebesa itu pula perhitungan manusia atas dirinya. Tidak saja terbatas dianggap, dia akan mu’tarof atau dikenal, yaitu dengan wujud kemanfaatan dan tingginya perhitungan manusia, maka dia terkenal dan akhirnya tanpa dicaripun, akhirnya muhtaram atau terhormat. Jadi kehormatan seseorang dikarenakan tugas yang bermanfaat dan diakui kemanfaatannya oleh umat.

Maka sungguh beruntung orang mendapatkan tugas-tugas dan mampu menyelesaikannya, karena berarti dia terhormat dan terpercaya. Maka, benar apa yang disampaikan Allah dan RasulNya:

“Barangsiapa yang berjihad (bersungguh-sungguh),­ maka sesungguh­nya jihad­nya itu adalah untuk diri­nya sendiri. Sesungguhnya Allah­ benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Al-Ankabut: 6)

“Semua amal (ibadah) anak Adam adalah bagi dirinya sendiri, kecuali puasa.Puasa adalah bagi-Ku. Akan kuberi imbalan pahala orang yang me­ninggalkan makan, minum dan syahwatnya demi karena Aku” (HR Bukhori).

Ruang dan waktu untuk berperan dan berfungsi di Pondok Modern sangatlah luas dan lebar, tergantung kemauan dan keterpanggilan diri untuk lebih banyak bermanfaat. Hal ini sangat tergantung pada cita-cita atau idealisme. Semakin tinggi cita-citanya,­ maka semakin dinamis dan aktif-lah dirinya.

Hanya saja pengarahan, penugas­an,­ bahkan pelatihan belum men­cu­kupi untuk proses kaderisasi, ia masih memerlukan proses selanjutnya yaitu pembiasaan.

Penugasan adalah proses pengu­­atan dan pengembangan diri, maka siapa yang banyak mendapatkan tugas atau melibatkan diri untuk ber­peran dan memfungsikan dirinya dalam berbagai kegiatan dan tugas,­ maka dialah yang akan kuat dan trampil dalam menyelesaikan berbagai­ pro­blem hidup