Pondok Modern Tazakka kembali mendapat kunjungan tamu kehormatan. Kali ini adalah Duta Besar Suriah untuk Republik Indonesia, Dr. Bassam Al-Khatib, Jum’at (28/6). Kunjungan Beliau dalam rangka meresmikan Gedung Rabithathul Jamiat Al-Islamiyyah (Islamic Universities League Building) Pondok Modern Tazakka, atau biasa disebut dengan Gedung Rabithah.
Bassam didampingi Duta Besar KH. Muzammil Basyuni (Duta Besar Indonesia untuk Republik Arab Suriah periode 2006- 2010), H. Rio Putranto, Wakil Bupati Batang H. Soetadi, SH., MM dan jajaran pejabat Pemda Batang disertai para tokoh agama dan masyarakat tiba di Pondok Modern Tazakka tepat pada pukul 11.00 WIB dan disambut oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH.
Anang Rikza Masyhadi. Setelah beramah tamah sejenak, rombongan tamu bersama Pimpinan Pondok langsung menuju Masjid Az-Zaky untuk melaksanakan sholat Jum’at. Sholat Jum’at perdana itu dihadiri oleh sekitar 700an jamaah.
Kiai Anang bertindak selaku khotib dan imam. Dalam khutbahnya, beliau me-nyampaikan tentang pentingnya pendidikan berkualitas untuk kemajuan umat Islam, serta pendidikan yang harus melahirkan tidak saja orang cerdas tapi juga berakhlakul karimah. “Kualitas pendidikan Indonesia harus melesat agar dapat bersaing dengan negara-negara maju, dan pendidikan harus mampu melahirkan orang yang cerdas dan berakhlakul karimah” tandasnya. Usai sholat Jum’at, kegiatan dilanjutkan dengan seremonial peresmian Gedung Rabithah di Masjid Az-Zaky. Mengawali sambutan, Pimpinan Pondok menyampaikan rasa terima kasih kepada para tamu kehormatan dan hadirin. “Kedatangan tamu tokoh dari dalam dan luar negeri merupakan hal biasa bagi Pondok Modern Tazakka, alhamdulillah hal ini membanggakan dan membuat kami bersyukur dan optimis, berarti PM Tazakka semakin dikenal luas di dunia internasional” ujar Kiai.
Duta Besar KH. Muzammil Basyuni dalam sambutannya mengatakan bahwa Suriah dan Indonesia secara historis mempunyai hubungan yang sangat erat. “Suriah mempunyai arti penting bagi Indonesia sebagai salah satu negara Arab yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, Wakil Tetap Suriah di DK PBB, Duta Besar Faris Al-Khouri secara gigih memperjuangkan agar masalah Indonesia diagendakan di Sidang DK PBB yang akhirnya menghasilkan resolusi yang memerintahkan dihentikannya agresi militer Belanda dan dicapainya penyelesaian damai melalui perundingan” sambutnya.
Sementara itu, sambutan Bassam sangat optimis dan berharap PM Tazakka bisa menjadi salah satu monumen peradaban Islam ke depan. “Setelah saya amati dari visi, misi, konsep dan gerakannya, maka saya optimis pondok ini akan maju, saya ikut mendoakan, dan saya berpesan agar istiqomahlah di jalan ini, yaitu jalan peradaban Islam melalui ilmu pengetahuan dan akhlak” pesannya. Sebelum ke PM Tazakka, Bassam juga berkunjung dan memberikan Kuliah Umum di beberapa perguruan tinggi diantaranya; UNS, UMY, UGM, Universitas Pekalongan (UNIKAL), dan juga di hadapan direksi, dokter dan karyawan RS. QIM Batang, serta mengadakan courtesy call dengan pejabat Pemda Batang.
Sebelumnya:
KEBENARAN MAKSIMALBerikutnya:
PERESMIAN GEDUNG GONTOR