Lahir sebagai putra asli Sidayu, sebuah desa yang menjadi lokasi Pondok Modern Tazakka. Pria yang akrab dipanggil Saer ini telah bergabung sejak masa awal pondok mulai dibangun. Kiprahnya sudah tak dapat diragukan lagi, mulai dari programer komputer, mengurusi pembangunan, keuangan, sampai masalah administrasi perbankan dialah ahlinya.
Setelah lulus dari KMI Pondok Modern Gontor, ia meneruskan pendidikannya ke sebuah Akademi Komputer di kota Bandung. Berbekal kuliah di bidang manajemen itulah ia kemudian dipercaya oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka sebagai bendahara, tim fundraising di Lazis Tazakka, dan beberapa pekerjaan vital lainnya di pondok.
Bermula dari cita-citanya yang ingin menjadi kiai kondang, malah tertambat
hatinya pada komputer dan mendalami pendidikan manajemen informatika sampai selesai studinya. Sekembalinya dari Bandung, ia aktif mengajar di MTs Al-Hikmah dan di PM Tazakka, selain aktif juga di organisasi pemuda di kampungnya.
Ia adalah salah seorang kader yang enerjik dan paling mobile, setiap hari harus bolak-balik ke Batang dan Pekalongan untuk mengurusi pendanaan pondok, menyelesaikan hutang piutang, mengurus perjanjian dengan bank mitra dan banyak pekerjaan lainnya yang harus diselesaikan hari itu juga.
Baginya, Tazakka adalah rumah kedua selain rumah orang tuanya, bahkan ia
lebih sering menghabiskan waktunya di Tazakka, bekerja dan berjuang bersama kader lainnya. “Tazakka adalah lapangan perjuangan tiada henti. Andai saja tangan saya lebih dari dua, pasti tangan saya yang lain akan saya berikan dan manfaatkan untuk kemajuan Tazakka” sahutnya. @ diens
Sebelumnya:
Sugijono; WAKAF ILMU UNTUK TAZAKKABerikutnya:
SALURAN AIR SELESAI DIBANGUN