LAZIS Tazakka bekerjasama dengan Kospin Jasa, Rumah Sakit QIM dan Pemda Kabupaten Batang menggelar Seminar Internasional tentang Zakat dan Wakaf, di Aula Kantor Bupati, Rabu (27/6). Seminar ini menghadirkan narasumber yang notabene adalah pakar dalam bidang zakat dan wakaf, yaitu Erie Sudewo, pendiri Dompet Dhuafa Republika, dan narasumber dari luar
negeri yaitu Prof. Dr. Mustofa Dasuki Kasbah dari Shaleh Kamel Center for Islamic Economic Al-Azhar Kairo.
Antusiasme masyarakat Batang, Pekalongan dan sekitarnya sangat besar, menilik jumlah peserta yang melebihi angka 200. “Peserta yang mendaftar 238 orang, ketika acara berlangsung, jumlah peserta bertambah menjadi 260”, papar Ustadz Edi Buana, Koordinator Seminar. Mereka merupakan perwakilan dari lembaga amil zakat, ta’mir masjid, ormas Islam dan akademisi.
Pimpinan PM Tazakka, Ustadz Anang Rikza Masyhadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa seminar internasional ini sengaja diselenggarakan untuk memberi semangat dan inspirasi tentang pengelolaan dana ziswaf yang baik dan benar kepada kaum muslimin di Batang, Pekalongan dan sekitarnya sehingga dapat memajukan umat.
“Lembaga-lembaga amil zakat yang ada di Batang dan Pekalongan ini harus dikelola dengan profesional dan amanah sehingga mendapat kepercayaan masyarakat luas” tukasnya. Ustadz Anang mengatakan bahwa zakat itu fokusnya adalah pemberdayaan, jadi zakat bukan sekedar memberi, tetapi harus bisa memberdayakan.
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas seminar saja, namun ada tindak lanjut sehingga potensi zakat benar-benar dapat memajukan daerah, khususnya Batang. “Saya berharap nanti dapat menghasilkan sebuah komitmen bersama untuk memberdayakan zakat dan wakaf, khususnya di daerah Batang, sehingga kita bisa maju dan berkembang”, ungkapnya.
Pada sesi pertama Erie Sudewo menceritakan succes story DD Republika berikut suka dukanya dalam mengelola dana ZIS. “Ketika pertama kali didirikan pada 1993, DD hanya bisa menghimpun sekitar Rp. 80an juta, dan alhamdulillah pada tahun 2011 kemarin dana ZIS yang dikelola DD sudah mencapai sekitar Rp. 250 M, dan sekarang kita punya Rumah Sehat Terpadu untuk Dhuafa secara gratis, Sekolah Unggulan untuk anak-anak miskin yang tahun ini menjadi sekolah terbaik di Indonesia, dan masih banyak lagi, itulah dahsyatnya zakat jika dikelola dengan baik dan benar”, papar Erie yang disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta seminar.
Sedangkan dalam sesi kedua, para peserta seminar mendapat materi tentang pengelolaan wakaf dari Prof. Dr. Mustofa Dasuki Kasbah. Ia mencontohkan bahwa Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Islam Internasional di Kuala Lumpur, dan Pondok Gontor, adalah diantara lembaga wakaf yang berhasil dan maju. “Bayangkan, berapa ulama dan intelektual sudah dilahirkan oleh ketiganya, belum lagi para alumninya yang berkiprah di masyarakat, itulah dahsyatnya wakaf, itu amal jariyah”, sambutnya.
Acara seminar ini berlangsung mulai pukul 8 pagi hingga pukul 16.00 sore. Dalam closing remaksnya Ustadz Anang meminta para amil zakat untuk bersinergi dan menyusun strategi bersama untuk pemberdayaan ziswaf menuju kebangkitan umat.
Sebelumnya:
Mantan Menteri Agama RI Kunjungi TazakkaBerikutnya:
Semarak Ramdhan Di Tazakka