TAZAKKA DEDIKASIKAN SILATURAHIM AKBAR SEBAGAI TENDA BESAR UMAT

TAZAKKA DEDIKASIKAN SILATURAHIM AKBAR SEBAGAI TENDA BESAR UMAT

Batang — Pondok Modern Tazakka menggelar acara tahunan Silaturahim Akbar pada Ahad (9/3). Hadir sebagai tamu kehormatan adalah H. Ahmad Muzani, Ketua MPR-RI. Acara sore itu dihadiri oleh 4.000an jamaah yang hadir memadati Masjid Az-Zaky dan sekitarnya. Kegiatan ini menegaskan bahwa Tazakka adalah ‘Tenda Besar’ umat.

Hadir juga dalam agenda sore itu Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, B.Eng., M.M., MBA., Ketua Baznas RI Prof. Dr. K.H. Noor Achmad, M.A., Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Wakil Bupati Batang, serta beberapa rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri dan Swasta.

Selain masyarakat sekitar Bandar, acara silaturahim dan buka puasa bersama ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan ormas-ormas, para pengusaha muslim, cendekiawan dan guru besar, para profesional, para dokter dan dokter spesialis, para notaris, para pimpinan pesantren salafiyah dan ashriyah, purnawirawan jenderal polisi dan TNI, juga beberapa anggota dewan dari berbagai parpol, serta para santri dan wali santri.

Bapak Pimpinan dan Pengasuh PM Tazakka K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. menegaskan bahwa Tazakka adalah tenda besar umat. “Tagline kita adalah perekat umat. Dan sejak awal berdirinya, Tazakka telah mendedikasikan diri sebagai tenda besar kaum muslimin. Dan hari ini dalam agenda Silaturahim Akbar ini adalah bukti nyata bahwa Tazakka memang menjadi tenda besar umat, berdiri di atas dan untuk semua golongan” jelas beliau.

Kiai Anang juga menjelaskan bahwa kegiatan buka puasa bersama kaum muslimin seperti ini telah dilaksanakan sejak tahun 2009 lalu. Dimana setiap tahunnya menghadirkan tamu-tamu besar maupun tokoh nasional. Pondok juga selalu menghadirkan ribuan kaum muslimin dari lintas golongan dan afiliasi ormas maupun politik.

Senada dengan Kiai Anang, Kiai Anizar Masyhadi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dengan semangat menyatukan ukhuwwah Islamiyyah, ukhuwwah insaniyyah, dan ukhuwwah wathoniyah.

“Ruang kebersamaan seperti ini perlu diperbanyak dan harus terus dipelihara sebagai sarana merekatkan umat dengan semangat yang sama yaitu: umat maju dan bangsa pun maju. Sehingga kaum muslimin yang banyak ini menjadi satu kekuatan besar” tegas Kiai Nizar.

Kiai Anizar juga mengajak seluruh kaum muslimin untuk sejenak melepaskan perbedaan-perbedaan kecil dalam afiliasi madzhab dan politik untuk bersama-sama menatap jauh ke masa depan bangsa Indonesia.

“Titik temu di antara umat dan bangsa harus selalu dikedepankan, sinergi dan kolaborasi dalam semangat ta’awun dan gotong-royong perlu terus digalakkan dan ditingkatkan” tuturnya.

Hal ini sebagaimana pesan para ulama dari berbagai negara dalam Konferensi Internasional yang membahas tema besar ‘Membangun Jembatan Persatuan Umat Antar Madzhab’ yang digelar di Makkah beberapa hari yang lalu, dimana Kiai Anizar dan Bapak H. Ahmad Muzani ikut hadir di dalamnya.