Apel Awali Ujian Tulis Akhir “The Next Ibn Hayyan”

Apel Awali Ujian Tulis Akhir “The Next Ibn Hayyan”

Tazakka – Tazakka menggelar Apel Pembukaan Ujian Tulis Akhir bagi seluruh santri kelas VI The Next Ibn Hayyan, Sabtu (11/1) di Halaman Gedung Robithah. Kegiatan ini menandai dimulainya rangkaian ujian tulis akhir bagi santri kelas VI.

Bertindak sebagai pembina apel adalah Pimpinan Pondok Modern Tazakka, K.H. Anizar Masyhadi, M.A. Apel mingguan secara khusus juga diikuti oleh seluruh santri dan guru sebagai bentuk penghormatan bagi kelas VI sebagai santri paling senior yang akan memulai ujian tulisnya.

Dalam amanatnya, Kiai Anizar memberikan motivasi mendalam kepada seluruh santri. Beliau mengawali dengan mengutip firman Allah:
“Allah tidak akan membebani seseorang di luar kemampuannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Beliau menegaskan bahwa ujian adalah bagian atau sunnah dalam hidup. “Hidup adalah ujian. Tidak ada orang kuat yang tidak menghadapi ujian. Bahkan, para nabi juga tidak pernah lepas dari ujian dalam kehidupannya” ujarnya.

Kiai Anizar juga mengajak para santri untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, seraya berkata, “Gunakan waktu emas ini untuk menorehkan sejarah emas dalam hidup kalian. Gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu.”

Beliau lalu menjelaskan lebih dalam bahwa ujian adalah sunnatullah yang dialami setiap manusia, mulai dari Nabi Adam hingga manusia saat ini. Ujian menjadi penentu apakah seseorang menjadi mulia atau terhina. Beliau kembali menguatkan dengan firman Allah:
“La yukallifullahu nafsan illa wus’aha” – Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya.”

Kiai Anizar menekankan pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi ujian. Beliau mendorong santri agar fokus dalam belajar, meluangkan waktu siang dan malam untuk membaca, menghafal, bertanya kepada guru, serta bermuzakarah dengan teman. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya meningkatkan ibadah, seperti salat malam, duha, puasa sunnah Senin-Kamis, zikir, dan doa.

Sebagai bagian dari ikhtiar spiritual, santri juga diingatkan untuk meminta restu orang tua. Hal ini dianggap sebagai kunci keberkahan dalam menghadapi ujian, baik secara lahir maupun batin.
Bagi santri kelas 6, Kiai Anizar menekankan bahwa ujian akhir adalah puncak perjuangan. “Bangga menjadi bagian dari kelas 6 yang telah melewati berbagai ujian dan disiplin pondok,” katanya.

Sementara itu, untuk santri kelas I sampai V, beliau menyampaikan agar menjadikan momen ini sebagai inspirasi. “Pandangan harus ke depan, tidak melihat ke belakang. Persiapkan diri dari sekarang agar mampu mencapai tingkat tertinggi di pondok,” tegasnya.

Apel ditutup dengan doa bersama untuk kesuksesan santri kelas 6 dalam ujian akhir. Kiai Anizar mengingatkan prinsip penting:
“Sekali maju, maju terus! Jangan pernah berpikir untuk mundur.”

Kegiatan ini mengukuhkan harapan besar bagi seluruh santri agar terus maju dan menjadi generasi yang mampu menorehkan prestasi gemilang, baik di dunia maupun di akhirat.