WAHINGTON DC – Dalam lawatannya ke Washington DC, para delegasi dari Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2i) melakukan kunjungan dan courtesy call dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington DC, Jumat (11/10).
Rombongan kiai itu diterima fulltim oleh pejabat KBRI Washington DC yaitu: Ministery Counselor yang bertindak sebagai akting Kuasa Usaha Ad Interim, Ibu Febria Retnoningsih, didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Diah Ayu Maharani, Fungsi Pensosbud Bapak Harun dan Atase Kepolisian.
Dr. KH. Sofwan Manaf selaku ketua delegasi menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penyambutan yang hangat oleh KBRI Washington DC. Ia juga menyebutkan bahwa kunjungan para kiai pesantren adalah dalam rangka membangun jejaring dengan berbagai pihak di Amerika Serikat untuk pengembangan institusi dan pendidikan di pesantren.
Kunjungan itu, menurutnya, selain ke beberapa komunitas dan organisasi-organisasi muslim di AS, juga ke beberapa perguruan tinggi terkemuka seperti George Washington, Georgetown, Naval Academy, Hartford International, Standford, Boston University dan Harvard University.
Senada, Kiai Tata Taufik selaku Presiden P2i mengatakan bahwa sejatinya sudah banyak alumni pesantren yang melanjutkan studinya ke Barat maupun Eropa. Namun, kunjungan ini dimaksudkan untuk menguatkan kerjasama secara institusional antara pesantren sebagai sebuah lembaga dengan perguruan tinggi di Amerika.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Kiai Anang Rikza selaku Wakil Presiden P2i bahwa kunjungan ini dimaknai sebagai upaya pesantren untuk melakukan kaderisasi by desain. Selama ini telah banyak alumni pesantren tersebar studinya di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika. Namun, yang kembali ke pesantren dan melanjutkan pengabdiannya di pesantren tidaklah banyak.
Melalui kerjasama-kerjasama institusional pesantren dengan perguruan tinggi di Amerika ini, menurutnya, maka pesantren akan mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk belajar di Amerika dan setelah selesai akan kembali melanjutkan pengabdiannya di pesantren. Sehingga, kualitas SDM guru pesantren semakin meningkat.
Beberapa delegasi kiai pesantren juga menyampaikan kepada pihak KBRI tentang kesiapan mereka untuk menerima santri-santri dari Amerika untuk belajar Islam di pesantren, baik melalui skema student exchange, studi reguler di pesantren, maupun short-course.
Pihak KBRI menyambut baik semua inisiatif bentuk kerjasama-kerjasama yang digagas dalam diskusi yang berlangsung satu jam lebih itu. Ibu Febri dan Atdikbud Prof. Diah menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti berbagai kemungkinan implementasi inisiatif itu.
Pertemuan penuh kehangatan itu ditutup dengan saling berbagi cinderamata dan perphotoan bersama.