Tazakka — Inspektur Pusat Teritorial Mabes TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Dany Budiyanto, S.E., M.Han. berkunjung ke Pondok Modern Tazakka, Selasa (6/8) jelang shalat Subuh. Kehadiran mantan Dandim Batang tersebut guna bersilaturahim dengan Bapak Pimpinan PM Tazakka.
Kehadiran beliau dan rombongan pagi itu disambut langsung oleh Pimpinan dan Pengasuh PM Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. dan Wakil Pengasuh, K.H. Oyong Shufyan, Lc., M.A., Ph.D. Adapun Brigjen Dany Budiyanto hadir didampingi Kabagdik Pusdikter, Kolonel Inf Dono Indarto dan Dandim 0736 Batang, Letkol Inf Ahmad Alam Budiman.
Usai ramah tamah sembari bernostalgia tentang sinergitas Kodim 0736 Batang dan PM Tazakka di awal berdirinya pondok, beliau kemudian melaksanakan shalat Subuh berjamaah di Masjid Az-Zaky bersama seluruh santri dan guru yang diimami langsung oleh Kiai Anang.
Usai shalat, Brigjen Dany Budiyanto didaulat untuk memberikan sambutan dan suntikan motivasi. Beliau bahkan sempat menyapa santri dan memperkenalkan dirinya dengan menggunakan bahasa Arab. Tak ayal, tepuk tangan meriah pun kemudian diberikan oleh para santri kepada beliau.
Dan Budi, sapaan akrab beliau di awal sambutannya mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali bersilaturahmi ke Tazakka. “Dulu saya tidak pernah membayangkan Tazakka akan menjadi maju dan berkembang seperti saat ini, apalagi letaknya yang berada di daerah terpencil di kaki gunung. Tapi ternyata di usia 13 tahun Tazakka begitu berkembang dengan pesatnya, luar biasa.” ujarnya.
Mantan Kepala Staf Kodam XIV/Hasanuddin ini juga menyampaikan beberapa pesan kepada santri. Beliau berharap agar para santri menjaga nilai-nilai para leluhur bangsa yaitu Bhineka Tunggal Ika.
“Kita memang tidak bisa memilih untuk lahir dari suku apa. Dan semua santri di sini berasal dari suku yang berbeda-beda. Tapi ingat, kita telah sepakat dan berkomitmen bahwa bangsa ini lahir dari bermacam suku, budaya, dan adat yang bermacam-macam yang kemudian bersatu menjadi Bangsa Indonesia. Maka, kita punya tanggung jawab yang sama untuk membela dan menjaga bangsa ini sesuai dengan bidang dan pekerjaan masing-masing.” jelas Dan Budi.
Di akhir sambutannya beliau berpesan kepada seluruh santri untuk menggali potensi yang ada pada diri masing-masing. Selain itu, beliau juga berharap agar para santri kelak bisa menjadi manusia yang bermanfaat bukan hanya untuk orang lain, tapi juga bermanfaat bagi nusa dan bangsa ini.
Kiai Anang pun kemudian menimpali apa yang disampaikan oleh Brigjen Dany Budiyanto. Beliau mengatakan bahwa Dan Budi adalah potret dari seorang jenderal yang santri. Hal itu sesuai dengan slogan “Jadilah santri yang jenderal, jenderal yang santri” yang sering disampaikan Kiai Anang kepada santri-santri Tazakka.
Kiai Anang juga berpesan kepada santri agar selalu menjaga kesantriannya. “Jadi apapun kalian, kalian adalah santri. Maka, kesantrianmu, keislamanmu, kedisiplinan kalian harus terus dan selalu melekat dalam diri kalian.” pesan Kiai Anang.
Usai shalat, Kiai Anang kemudian mengajak Dan Budi dan rombongan untuk berkeliling pondok. Setelah beramah tamah di Kantor Pimpinan, Brigjen Dany Budiyanto dan rombongan kemudian berpamitan dan beliaupun melanjutkan perjalanannya ke Kudus.