Batang, 15 Agustus 2024 — Pondok Modern Tazakka menggelar pelatihan simulasi gempa pada hari Kamis (15/8) sebagai bagian dari kegiatan pramuka tematik yang dirancang untuk mengantisipasi potensi gempa megathrust. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh anggota Penegak, Penggalang, para pembina, dan Mabikori dengan bimbingan langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan para santri dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya gempa bumi. Pelatihan dimulai dengan sesi penyuluhan yang menjelaskan apa itu gempa megathrust, potensi dampak yang bisa ditimbulkan, dan pentingnya memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat.
“Seperti inilah kegiatan kepramukaan di Pondok Modern Tazakka, dilaksanakan secara tematik sesuai kebutuhan zaman. Belum lama, Batang dilanda gempa yang bukan hanya sekali. Belum lagi ada peringatan akan adanya patahan bumi yang siap mengguncang tanah Jawa. Maka, kita bekali mereka dengan pengetahuan kewaspadaan akan bencana gempa bagi santri,” ujar Ust. Mahmudi, Mabikori Pondok Modern Tazakka.
BPBD Kabupaten Batang yang menjadi pelatih dalam simulasi ini memberikan materi tentang cara-cara melakukan evakuasi yang aman, tindakan-tindakan yang harus diambil saat gempa terjadi, dan penggunaan alat-alat keselamatan dasar. Mereka juga menekankan pentingnya tetap tenang dan terorganisir selama proses evakuasi untuk meminimalisir risiko cedera.
“Pengetahuan tentang kewaspadaan akan bencana seperti gempa sangat penting bagi santri di pondok. Mereka harus tahu apa yang harus dilakukan saat situasi darurat, karena kesiapan mental dan pengetahuan yang cukup bisa menyelamatkan banyak nyawa. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang tanggung jawab mereka untuk menjaga satu sama lain,” ujar Pak Kusmito, perwakilan dari BPBD Kabupaten Batang.
Simulasi yang dilakukan melibatkan skenario gempa dengan skala besar, di mana seluruh peserta diinstruksikan untuk segera berlindung dan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Setiap kelompok yang terdiri dari santri dan guru diarahkan untuk bekerja sama dalam memastikan keamanan seluruh anggota kelompok.
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Pondok Modern Tazakka untuk memberikan wawasan kepada para santri tentang kewaspadaan bencana. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk mendidik generasi muda agar lebih siap dan tanggap terhadap bencana. Melihat antusiasme para santri, kami yakin bahwa mereka akan mampu menerapkan ilmu ini jika dibutuhkan,” tambah Pak Kusmito.
Pihak BPBD menyatakan bahwa Pondok Modern Tazakka sudah memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi bencana, namun pelatihan seperti ini perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan seluruh warga pondok.
Setelah pelatihan, pihak pondok dan BPBD berencana untuk melakukan evaluasi guna melihat seberapa efektif pelatihan tersebut serta merencanakan langkah-langkah lanjutan yang perlu diambil. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para santri tidak hanya siap secara fisik tetapi juga mental dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa megathrust.