Tazakka — Pondok Modern Tazakka menggelar acara Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy. Agenda tahunan ini diawali dengan gelaran Apel Tahunan yang dilaksanakan pada Ahad (21/7) di Lapangan Sepak bola PM Tazakka.
Acara yang diikuti oleh seluruh santri, guru, sayyidah, pengurus yayasan dan Pimpinan Pondok Modern Tazakka ini digelar untuk mendengarkan amanat Pimpinan yang merupakan khutbah tertinggi di pesantren. Apel tahunan kali ini mengambil tema “Santri Generasi Z, Optimis Menatap Indonesia Emas 2045”.
Hadir sebagai undangan dalam apel pagi itu Penjabat Bupati Batang, Dra. Hj. Lani Dwi Rejeki, M.M. yang didampingi jajaran Forkopimda Kabupaten Batang, Ketua Umum IMLA Indonesia, Prof. Dr. Uril Bahruddin, M.A., Dr. Nuruddin As-Sayyed Ma’ruf dari Muassasah Alsun, Kairo, Mesir, Dr. Retno Dwi Irianto, M.M, dari Undip, Forkopimcam Bandar, perwakilan beberapa Ormas, para Anshar dan juga nampak hadir para wali santri.
Sehari setelah Apel, Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy dilanjutkan dengan Kuliah Umum yang disampaikan oleh Bapak-bapak Pimpinan PM Tazakka tentang Kepondokmodernan. Selama dua hari, para santri mendengarkan kuliah Kepondokmodernan dibagi dalam 8 babak.
Di awal kuliah, Kiai Anang dan Kiai Anizar secara bergantian berbicara tentang sejarah berdirinya Pondok Modern Tazakka yang diawali dengan ide dan cita-cita besar ayahanda beliau, H. Anta Masyhadi pada pertengahan tahun 1980an yang ingin ada pesantren modern seperti Gontor di daerah Bandar.
“Hampir setiap orang yang ditemui, tokoh yang beliau temui, Pak Anta selalu menyampaikan mimpinya itu. Dan akhirnya kami (Kiai Anang, Kiai Anizar dan Ustadzah Anisia) sebagai anaknya dikader dan dikirim belajar ke Gontor dan ke Al-Azhar Mesir. Bahkan, beliau mengajak sahabat-sahabatnya untuk mengirimkan anak-anaknya ke Gontor. Maka, Kiai Bisri dan beberapa keluarga saya banyak yang masuk Gontor” ujar Kiai Anang.
Di babak kedua, Para Pimpinan menjelaskan tentang Visi, Misi, Orientasi, Panca Jiwa, Motto, Panca Jangka dan 3 Strategi. Dilanjutkan Babak ketiga malam harinya disampaikan tentang Sistem Pendidikan dan Pengajaran di Pondok Modern Tazakka.
Kiai Anang menjelaskan bahwa sistem pendidikan dan pengajaran di Tazakka bersifat Integratif, konprehensif dan mandiri. “Integratif artinya memadukan nilai-nilai pendidikan di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai Tri Pusat Pendidikan. Komprehensif berarti memadukan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan tiga pendekatan yaitu intra, ko dan ekstrakurikuler” jelas Kiai Anang.
Kiai Bisri, Pimpinan sekaligus Direktur KMI menegaskan kembali apa yang disampaikan Kiai Anang bahwa desain kurikulum di Tazakka meliputi seluruh totalitas kehidupan santri selama 24 jam. “Sehingga, apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan oleh santri harus mengandung unsur pendidikan” tegasnya.
Di hari kedua kuliah umum, Kiai Anang kemudian menjelaskan tentang makna Kemandirian. Menurut beliau, kemandirian pesantren meliputi 4 aspek, yaitu kemandirian lembaga, sistem pendidikan, SDM, dan pendanaan. Bahkan, secara khusus beliau menjabarkan tentang struktur pembiayaan pesantren dan sumber pendanaannya.
Selanjutnya Bapak Pimpinan juga menjelaskan struktur pondok yang memadukan antara kultur dan struktur. Beliau membacakan satu per satu struktur pondok mulai dari Pimpinan, Pengasuh, Lembaga-lembaga beserta Departemen, Bagian hingga Sub Bagian di bawahnya. Termasuk beberapa Departemen yang langsung bertanggung jawab kepada Pimpinan Pondok.
Sebagai penutup dari Kuliah Umum Kepondokmodernan adalah penyampaian Tips Sukses Belajar di Pesantren oleh Bapak-bapak Pimpinan dan Wakil Pengasuh. Dan kemudian diakhiri dengan Tazkiyah khusus bagi Kabinet OPPM, Markas Besar KGP, dan Gubernur beserta pengurus rayon.
Pada hari Rabu (24/7) seluruh santri mengikuti ujian Kepondokmodern di kelas-kelas bersama wali kelas dan seluruh asistennya. Selanjutnya, mereka juga ditugaskan untuk menulis update status di buku agenda masing-masing.
Kegiatan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy dilanjutkan dengan perfotaan bersama seluruh santri dan guru, dilanjutkan perfotoan tiap angkatan dan kelas pada Kamis (25/7). Semua rentetan kegiatan PKA kemudian ditutup dengan pasowanan Kepala Departemen dan Kepala Bagian kepada Bapak Pimpinan Pondok Modern Tazakka.