SANTRI BARU BERBONDONG-BONDONG MASUK PONDOK

SANTRI BARU BERBONDONG-BONDONG MASUK PONDOK

Tazakka — Hari Ahad (30/6) suasana Pondok Modern Tazakka amatlah ramai dan penuh sesak orang-orang dan kendaraan. Karena hari itu adalah hari kedatangan santri baru tahun pelajaran 2024-2025.

Sebanyak 219 santri baru hari itu masuk pondok dan kemudian akan mengikuti kegiatan selama satu tahun ajaran dengan berbagai kegiatan akademik maupun non akademik. Tampak raut wajah semangat dan kesungguhan di wajah mereka dan orang tuanya yang ikut mengantar.

Mereka datang dengan membawa berbagai macam barang kebutuhan pribadinya. Memasuki ruang custom untuk diperiksa satu per satu, termasuk kuku dan rambutnya. Para santri baru juga dilarang membawa uang cash, karena Tazakka telah menetapkan sistem cashless dalam semua transaksi keuangannya.

Usai diperiksa barang bawaannya, mereka kemudian secara bergantian melakukan sesi foto dan pembuatan kartu cashless. Dan kemudian menuju ke kamar masing-masing yang sudah disiapkan di Gedung Suriah.

Ustadz Hawin Aulia Abdullah, Lc, Kepala Departemen Pengasuhan Santri menyampaikan bahwa lebih dari tiga bulan lalu, Pengasuhan dan tim telah bekerja keras menyiapkan asrama santri baru dengan semua sarana prasarana pendukungnya.

“Suasana rayon mereka harus kita ciptakan dengan baik, supaya kesan mereka saat pertama mondok juga baik. Lemari mereka baru dan sudah kita lengkapi dengan identitas tiap santri juga alasnya. Semua sarpras kita lengkapi agar mereka nyaman tinggal di pondok.” jelasnya.

Suasana di rayon Suriah, baik lantai atas maupun bawah sontak menjadi ramai. Para walisantri nampak membantu anak-anaknya menata pakaian dan peralatan pribadinya di lemari masing-masing. Tak lupa para Syaikh Rayon dan Mudabbir juga ikut membantu.

Selama beberapa hari ke depan, para santri baru akan menjalani proses orientasi dengan berbagai macam kegiatan seperti pengenalan kampus, pengenalan tata kehidupan di rayon, pengenalan cara berpakaian, seminar motivasi, cek kesehatan, pembacaan tata tertib disiplin masuk kelas, pembacaan tengko, serta perkenalan dengan para pengurus rayon dan masyayikh di rayon.