TAZAKKA – Pondok Modern Tazakka kembali menerima wakaf dengan pola partnership, yaitu wakaf sepertiga hasil sewa Gedung Casa Asmara milik keluarga H. Bambang Bogo Asmoro.
Penandatanganan akad wakaf dilaksanakan di Pondok Modern Tazakka pada Ahad, (2/1) antara H. Bambang Bogo selaku pemilik gedung dan KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D atasnama Pondok Modern Tazakka selaku nadzir, di hadapan notaris Hj. Solgianti, S.H.
Pimpinan Pondok, Ketua Yayasan dan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Tazakka, dan Prof. Dr. Sangidu turut hadir menyaksikan penandatanganan itu bersama dengan Direktur Wakaf Tazakka, Direktur Lazis Tazakka dan beberapa anshar Tazakka.
Dalam sambutannya, H. Bambang Bogo mengatakan bahwa wakafnya ini dimaksudkan sebagai investasinya bersama keluarga untuk menyiapkan kehidupan alam barzakh dan akhirat. Ia berharap bahwa wakafnya dapat membawa manfaat bagi pendidikan generasi muslim sepanjang masa.
Menurut H. Bambang Bogo bahwa setiap hasil sewa gedung miliknya dibagi tiga, yaitu untuk kedua putrinya masing-masing sepertiga bagian, dan untuk dirinya dan istrinya sepertiga bagian. Bagian yang sepertiga untuk dirinya dan istrinya itulah yang kemudian diwakafkan kepada Pondok Modern Tazakka.
H. Bambang Bogo mengaku sangat terkesan dengan kajian-kajian wakaf yang disampaikan oleh Kiai Anang, terutama kaitan wakaf dan pendidikan. Menurutnya, mengutip Kiai Anang bahwa wakaf untuk pendidikan bernilai sangat strategis karena untuk masa depan umat. Kajian-kajian wakaf Kiai Anang, menurutnya bermuara pada menjadikan wakaf sebagai lifestyle atau gaya hidup keluarga muslim.
Belum lama, sekitar 6 bulan lalu, H. Bambang Bogo mewakafkan sebuah Gedung Dua Lantai yang dinamakan dengan Gedung Makkah yang akan digunakan untuk ruang-ruang kelas.
Sementara itu, Kiai Anang dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya merupakan salah satu bukti keberhasilan produk wakaf. Karena, menurut Kiai Anang, dirinya nyantri di Gontor, sebuah pesantren yang berbasis wakaf, lalu mendapat beasiswa ke Al-Azhar yaitu universitas islam tertua di dunia yang juga berbasis wakaf.
Dalam kesempatan yang sama, H. Teguh Suhardi selaku Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Tazakka mengungkapkan bahwa skema-skema wakaf seperti ini perlu ditradisikan di kalangan masyarakat luas, supaya bisa menginspirasi umat secara lebih luas.
Gedung Casa Asmara milik H. Bambang Bogo adalah gedung berasitektur ala timur tengah, mediteranian, turki dan jawa, yang memadukan indoor dan outdoor. Gedung ini disewakan untuk resepsi pernikahan, perkumpulan, seminar dan lain sebagainya.
Gedung Casa Asmara ini terletak di Ds. Siwatu, di tepi jalan raya antara Batang – Wonotunggal, dan hanya berjarak sekitar 4 km dari pusat Kota Batang.
Di hadapan hadirin yang menyaksikan penandatanganan wakaf itu, H. Bambang Bogo berharap bahwa wakaf ini bukanlah yang terakhir, karena masih akan ada wakaf-wakaf lainnya untuk investasi kehidupan akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadisnya yang masyhur:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه أحمد والنسائي)
“Apabila manusia meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Jumhur ulama hadis berpendapat bahwa yang dimaksud “sedekah jariyah” dalam hadis ini tidak lain adalah wakaf.
Wakaf Lifestyle. Wakaf sebagai gaya hidup. Wakaf membuat kita abadi. @fatin