JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Ph.D menjamu makan malam Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa di Balaikota, Kamis 27/2. Hadir dalam jamuan tersebut pejabat Pemprov DKI, Duta Besar Saudi Arabia Isom Abed Tsaqofi dan tokoh masyarakat di Jakarta.
Anies Baswedan menyambut Al-Isa dengan sambutan meriah dan hangat. Dalam sambutan selamat datang, Anies sangat senang bahwa Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam kerjasama Dewan Masjid Indonesia dan Liga Dunia Islam dibangun di Jakarta. “Merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi warga Jakarta museum bertempat di Ancol Jakarta, tempat dimana dahulu terdapat masjid-masjid bersejarah dipesisir utara”, ujar Anies.
“Kami berharap dengan adanya museum ini para generasi muda dapat belajar lebih dekat tentang sejarah nabi dan prinsip-prinsip Rosulullah”, jelasnya.
Anies menambahkan bahwa Jakarta dengan jumlah penduduk 10 juta, dimana penduduk asli bernama Betawi, dan saat ini di Jakarta penduduknya sangat beragam datang dari semua penjuru Indonesia.
“Tidak ada kota di manapun, yang penduduknya seberagam di Jakarta, seluruh etnis ada disini, kami ingin membangun persatuan di Jakarta dan kami meyakini memerlukan ikhtiyar, sebagaimana dahulu Nabi membangun persatuan di kota Madinah”, jelas Anies.
“Persatuan adalah cita-cita kami, kami menyadari bahwa tidak ada persatuan dalam ketimpangan dan ketidakadilan, dengan pengalaman belajar dari sejarah Nabi yaitu menghadirkan rasa keadilan, maka akan memunculkan persatuan, kami di Jakarta menghadirkan rasa keadilan untuk persatuan”, tegas Anies.
Anies menjelaskan bahwa Indonesia dikenal dengan negara yang sangat beragam, lebih dari 700 bahasa dan 400 suku bangsa, yang menarik dari Indonesia adalah persatuannya di dalam keberagaman. Anies mencontohkan negara negara lain yang penuh dengan keberagaman, namun tidak bisa bersatu.
Jakarta menurut Anies menjadi simbol dan barometer, jika di Jakarta ada persatuan, insya Allah di seluruh Indonesia merasa ada persatuan.
Anies menutup dengan harapan museum yang akan dibangun tidak saja berupa fisik, namun menghadirkan nilai-nilai keadilan sebagaimana ajaran Rosulullah Muhammad SAW, yang dengannya maka akan melahirkan kedamaian dan persatuan.
Syaikh Al-Isa berterima kasih disambut di Indonesia dengan baik, khususnya di DKI Jakarta.
Al-Isa menyampaikan bahwa Museum yang akan dibangun akan menjadi icon Indonesia dan dunia, menjadi pusat rujukan keilmuan, menggambarkan sejarah Rosulullah Muhammmad SAW dengan dilengkapi tekhnologi modern dan kreatifitas yang tinggi, sehingga para pengunjung seakan-akan dapat merasakan hidup pada zaman Rosulullah dan para sahabatnya serta menarik bagi anak anak muda.
Didepan para pejabat dan tokoh masyarakat Jakarta, Al-Isa menyampaikan bahwa dirinya selalu membanggakan Indonesia di dunia internasional, Indonesia menjadi contoh dan model moderasi wasathiyyat Islam, bukan saja pemikiran, tetapi sudah menerapkannya dengan baik.
Kunjungan tokoh dunia Islam ini mendapatkan sambutan dari para tokoh masyarakat, nampak satu persatu menyampaikan pendapatnya, dan mendukung segera dibangunnya museum di Jakarta.
Pimpinan Pondok Modern Tazakka / Panitia Museum KH. Anizar Masyhadi dan Dr. Ali Hasan Bahar ikut dalam pertemuan tersebut, dan kepada media menyampaikan bahwa Al-Isa sangat senang dengan groundbreaking museum di Jakarta pada 26/2, dihadiri oleh Ketua Umum DMI Bapak Jusuf Kalla, Waketum Bapak Syafruddin, Menteri Agama, BUMN, ATR / Ka. BPN dan sejumlah pejabat tinggi, rektor, pimpinan ormas dan pesantren serta tokoh masyarakat lainnya.@badruz