MADINAH- Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bapak Syafruddin mengunjungi miniatur museum sejarah Nabi dan peradaban Islam di Madinah Al-Munawwaroh, Selasa 1/10.
Bapak Syafruddin didampingi oleh rombongan yang berangkat dari Jakarta; Bapak Halim Djaja, Hari Soewiknji, dr. Muhammad Yamin , dr. Riyadh Firdaus, Dr. Habib Ali Bahar, KH. Anizar Masyhadi Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Atase Kepolisian KBRI Riyadh dan Konsul Jenderal RI di Jeddah Dr. Hery Safaruddin.
Museum terletak didalam istana Gubernur Madinah / Istana Raja Saudi di Madinah, menyambut kedatangan mewakili Gubernur yang sedang di luar kota Syaikh Dr. Nashir Az-Zahroni dan pejabat di istana Gubernur Madinah.
Rombongan diterima di ruangan utama kehormatan Gubernur Madinah menerima tamu-tamunya.
Sejenak setelah ramah tamah dengan suguhan kopi khas Arab Saudi dan kurma spesial Madinah, Dr. Nashir mengajak seluruh rombongan u keliling melihat miniatur museum internasional sejarah nabi dan peradaban islam.
Miniatur baru menggambarkan 20 persen dari seutuhnya yang akan dibangun di Indonesia.
Miniatur sangat istimewa, karena dilengkapi dengan benda bersejarah yang pernah digunakan oleh Rosulullah Muhammad SAW, dan materi lainnya didesain sedemikian canggih menggunakan tekhnologi terbarukan.
Miniatur museum memperlihatkan kepada Bapak Syafruddin dan rombongan semua materi dan konten yang akan ditampilkan pada museum sejarah Nabi di Indonesia seperti; silsilah nabi yang sangat lengkap dan detail, kebiasaan keseharian Nabi, kerabat Nabi, hadits-hadits tentang kehidupan, ibadah dan hubungan kemasyarakatan Rosul dengan non Muslim.
“Ada 138 hadits Nabi yang menjelaskan bagaimana hubungan Nabi dengan non Muslim” jelas Pendiri Museum Dr. Nashir.
Miniatur juga mempersembahkan miniatur kota Madinah pada Rosulullah, kota Makkah Al-Mukarromah secara utuh, sehingga ke depan akan memudahkan bagi calon jamaah haji u lebih memahami prosesi ibadah haji dan umroh.
Dr. Nashir berdoa semoga museum sejarah nabi dan peradaban Islam di Indonesia segera terealisasi dalam waktu yang sangat cepat, dan Sekretaris Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa sangat menaruh perhatian yang sangat besar.
Dr. Nashir menjelaskan, bahwa apa yang akan ditampilkan pada museum, semuanya bersumber dari Al-Quran dan hadits-hadits Nabi.
Sementara itu, Waketum DMI Bapak Syafruddin kepada awak media menjelaskan, bahwa museum yang akan berdiri diatas tanah seluas 6 hektar, akan menggambarkan dan memberikan makna penting tentang seluruh kehidupan dan keteladanan Rosulullah Muhammad SAW.
Bapak Syafruddin menekankan bahwa pekerjaan pendirian museum adalah pekerjaan yang sangat mulia, karena disaksikan oleh Allah dan RosulNya, dan dalam rangka mengenalkan sosok kepribadian Rosul seutuhnya kepada seluruh penghuni alam jagat raya ini.
Diakhir kunjungan, Bapak Syafruddin menjelaskan bahwa lokasi tanah sudah disiapkan, funding pembangunan museum sudah disiapkan oleh Liga Dunia Islam, bulan depan tim akan rapat di Jeddah guna membicarakan teknis desain, waktu pembangunan, sehingga diharapkan dalam waktu 1 tahun museum sudah berdiri di Indonesia.
@anizar masyhadi
www.tazakka.or.id