Makkah – Masjid Az-Zaky, Pondok Modern Tazakka adalah wakaf dari alm. H. A. Zaky Djunaid (Kospin Jasa). Awal tahun 2012 Pak Zaky berniat dan memutuskan untuk wakaf masjid seluruhnya, dan tahun 2013, atau 18 bulan setelahnya diresmikan. Namun, Pak Zaky tidak sempat melihat masjid ini jadi, karena telah dipanggil ke hadirat Allah SWT. Nilai wakaf masjid Az-Zaky sekitar kurang lbh Rp. 5,5 M.
Diarsiteki oleh H. M. Mukhlis Ariston, ST. Dirancang dari awal hingga kini semua bangunan pondok oleh Pak Ariston. Kepada Tazakka, Pak Ariston melakukan wakaf profesi, karena sampai hari ini semua desain, gambar, DED, dan sebagainya nyaris tak mau dibayar. Semoga menjadi jariyahnya di alam kubur dan akhirat kelak, dan Allah melimpahkan pahala berlipat dan keberkahan dalam hidupnya.
Masjid Az-Zaky, bulan lalu baru dicat ulang total luar dalam, eksterior interior, sekalian maintenance kubah, menara, plafon yang rusak dan dak atap diwaterprof lagi. Dibiayai penuh oleh Kospin Jasa. Saya kira nilainya bisa ratusan juta rupiah. Karena, sebelumnya, saya hitung untuk cat eksterior saja dengan Mowilex bisa menelan 60an juta. Itu baru eksterior karena ornamenmya detail jadi rumit dan butuh cat agak banyak. Maturnuwun Mas Andy Arslan Djunaid. JazakumulLaah, semoga menjadi jariyah di alam kubur dan akhirat kelak serta membawa keberkahan bagi panjenengan dan Kospin Jasa serta seluruh keluarga besar Kospin.
Pada 2012 – 2013, dalam proses pembangunannya desain dari Pak Ariston mengalami sedikit perubahan dan penyesuaian. Saya usulkan pada Pak Ariston untuk buat semirip mungkin dengan Masjidil Haram & Masjid Nabawi di beberapa bagian. Biar ada nuansa “Haramain“nya. Pas umrah saya fotoin beberapa bagian dari kedua masjid suci umat Islam itu lalu saya serahkan ke Pak Ariston untuk diolah. Menaranya, ornamen pintu masuk, motif granit lantainya, teralis jendelanya, hingga ke kubah hijaunya.
Cuma waktu itu, saya katakan sisakan bagian mihrab atau bagian dalam yang agak “Njawani“, bernuansa Jawa. Akhirnya dibuatlah desain mirip Gunungan Wayang. Itu semua diterjemahkan oleh Pak Ariston dalam desain arsitektur yang indah dan menawan. Alhamdulillah.
Bahkan, standing microphonenya juga kita buat mirip seperti Masjidil Haram. Selain karena fungsionalnya juga lebih simpel secara desain. Saya gambar sendiri dan saya kasihkan Mas Pujo, bengkel besi yang tidak lain adalah Anshar Tazakka yg sangat loyal. Micnya bisa naik turun sesuai ketinggian dan bisa muter. Hanya saja warna standing mic di Masjidil Haram kuning emas karena dilapisi krom kuningan, sedangkan di Az-Zaky hitam dop karena blm dikrom kuningan. Made in sendiri… hehehe…
Kualitas soundnya maunya juga ingin niru. Zero noise. Kita buat sejernih sound Masjidil Haram maupun Nabawi. Habis 200an juta utk sound sistem saja (alhamdulillah ada yang wakaf seperangkat sound lengkap semuanya). Mixernya built up jerman; micnya pakai merek shure yang 6jtan per unitnya; beberapa speaker kolom pakai bosch, dan instalasinya semuanya tertanam di dalam tembok, hampir tidak ada yang nampak kabel. Pak Eka Nugraha, ahli sound dari Yogya yg biasa rakit sound utk gereja dan konser-konser aku mintai bantuannya untuk merancang semua sound. Kabel-kabelnya sebagian ia yang wakaf. Alhamdulillah.
Hemat saya, sound masjid itu suara yang keluar adalah adzan dan iqomat: nama Allah dan Muhammad yang disebut-sebut. Lalu, digunakan untuk shalat, berarti lantunan ayat-ayat Quran kalamulLaah, takbir dan tahmid yang keluar. Juga wirid, dzikir, shalawat dan tausiyah-tausiyah agama. Masak sih soundnya kalah dengan punya grup musik, kalah sama konser, kalah sama yang buat dangdutan… mereka klo mic dan speakernya jelek maka ga bakalan laku krn jualannya suara. Nah, bgm dengan sound masjid? Bulan lalu baru kita tambah lagi speaker kolom 6 buah @8 juta.
Mas Andy juga berkenan membuatkan KM dan midhoah VVIP di dalam ruang transit Az-Zaky. Jadi, kalau ada tamu-tamu VVIP sekelas Wapres, Menteri, Rektor, Masayikh dari Timur Tengah, Dubes, dan tamu-tamu VVIP yg kebetulan berkunjung ke pondok dan shalat di Az-Zaky, maka wudlu dan toiletnya sdh ada di ruang transit.
Tinggal AC standingnya nih, biar saat ada acara besar dan menggunakan masjid jamaah bisa nyaman dan sejuk. Sudah ada kipas besar 3 buah di dalam, dan 4 buat di selasar. Sebetulnya cukup jika jamaahnya 1000an. Tapi, saat penuh sampai 2500an orang memenuhi semua sudut masjid atas bawah, kayaknya harus ditambah minimal dua lagi AC standing yang 5 PK-an. InsyaAllah segera dilengkapi biar semakin mantap masjid kita. BismilLaah.
Semuanya adalah wakaf dari umat. Kita dorong gerakkan wakaf sehingga menjadi wakaf yang menggerakkan. Wakaf sebagai instrumen dan pilar peradaban yang sedang dan akan kita bangun ke depan. Maka, wakaf harus bisa menjadi lifestyle atau gaya hidup umat. BismilLaah.
@pondoktazakka @wakaftazakka
www.tazakka.or.id
Berikutnya:
Perintah Untuk Membersihkan Masjid