TAZAKKA – Apel Tahunan dalam rangka Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy dihadiri sekitar 2000an orang, Sabtu (27/7). Hadirin terdiri dari unsur Pimpinan, Yayasan, santri, para guru dan keluarganya, santri TPQ Al-Asyraf, para anshar Tazakka dan undangan. Banyak pula masyarakat umum yang menyaksikan.
Acara yang selenggarakan di Lapangan Pondok Modern Tazakka itu dimulai tepat pukul 07.00 WIB menampilkan berbagai macam kegiatan. Mulai dari upacara pengibaran bendera Merah Putih, marching band, aneka tarian nusantara, tabloid olahraga, gymnastik, bela diri Tazakka, parade barisan tiap Konsulat (daerah), hingga parade kendaraan bermotor milik pondok.
Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA dalam amanatnya mengatakan bahwa pondok didirikan karena keterpanggilan pada agama, umat, dan bangsa. Sama seperti zaman penjajahan, pesantren terpanggil merebut kemerdekaan.
“Jadi, watak dasar pesantren adalah anti penjajah dan penjajahan, ini sibghoh: jati diri pesantren, maka jangan heran dari dulu yang paling dibenci penjajah adalah pesantren, jika sekarang ada orang yang tidak suka dengan pesantren dan ingin menafikan peran pesantren berarti dia meniru penjajah, waspadalah” ucapnya.
Menurut alumnus Gontor itu bahwa hubungan pesantren dan negara begitu erat, bahkan shaffnya rapat. Sebelum ada TNI, maka para kiai dan santrilah tentaranya. “Maka, mengecilkan peran pesantren terhadap bangsa dan Republik ini, apalagi menafikannya, berarti itu tindakan a-historis, lupa pada sejarah dan memalukan” tandasnya dengan lantang.
“Jika kini pemerintah membantu pesantren itu memang seharusnya, sewajarnya, karena jasanya yang besar pada bangsa dan karena perannya dalam membantu negara mengatasi krisis akhlak dan agama” imbuhnya.
Kandidat doktor linguistik Arab Suez Canal University itu menegaskan bahwa dibantu atau tidak dibantu pondok akan tetap maju. “Dalam pandangan kami, pondok dibantu karena maju, bukan maju karena dibantu, jangan sampai yang ada di dalam pondok ini punya anggapan bahwa kalau tidak dibantu pondoknya tidak bisa maju, ini mentalitas yang keliru” tegasnya.
Kiai Anang juga menyampaikan bahwa di Tazakka meleburkan antara pendekatan struktural dan kultural. Semuanya harus serba terstruktur, mulai dari cara berpikir, bersikap, bertutur, berpakaian, kegiatan-kegiatan, evaluasi-evaluasi, kaderisasi, pendanaan, dan lain sebagainya tidak boleh sporadis tidak terstruktur. “Maka, terstruktur itulah kultur kita, struktur yang menjadi kultur; dan kultur yang terstruktur” ujarnya.
Pesantren, menurut Kiai Anang adalah center of excellence: pusat keunggulan, tempat berkumpulnya orang-orang baik dan unggul. Pesantren menjadi pusaran energi kebaikan. “Sapu kotor tidak bisa untuk membersihkan; air keruh tidak bisa untuk mencuci” tandasnya lagi.
Jangan hanya baik tapi tidak unggul atau unggul tapi tidak baik. Maka, kata Kiai Anang, kebaikan dan keunggulan akan membuat pesantren menjadi tempat yang suci dan menyucikan: “thohir wa muthohhir“.
“Makna dari “Tazakka” adalah menyucikan diri, bukan sekedar membersihkan, dan dalam fiqh beda antara bersih dan suci, jadi, suci itu lebih tinggi dari sekedar bersih” pungkasnya.
Kiai Bisri, salah seorang unsur Pimpinan Pondok saat ditanya mengatakan bahwa Apel Tahunan seperti ini bukan sekedar rutinitas tahunan dan sunnah pondok. Tetapi lebih dari itu Apel Tahunan bagian dari syiar pondok dan sekaligus mengukur potensi santri, guru dan pondok secara keseluruhan.
Senada dengan itu, Kiai Anizar menimpali bahwa Apel Tahunan ini tidak melibatkan orang luar, semua dirancang dan dikerjakan sendiri oleh para santri yang dibimbing oleh para guru. “Ini pendidikan yang mahal, karena mendidik kepemimpinan, kebersamaan, kedisiplinan, dan self menejemen, dan itu berlaku secara berjenjang pada semua level” tukasnya.
Nampak hadir dalam Apel Tahunan para pejabat Forkompimda Batang, beberapa dokter spesialis dan notaris Anshar Tazakka, akademisi, tokoh-tokoh agama, dan rombongan dari Kahmi dan ICMI Jateng yang kebetulan sedang berkunjung ke Pondok Modern Tazakka.
Usai Apel Tahunan pagi itu, akan dilanjutkan dengan rangkaian kuliah-kuliah umum selama dua hari tentang kepondokmodernan yang disampaikan langsung oleh Pimpinan Pondok. @hakam
www.tazakka.or.id
Sebelumnya:
Sholawat dan Istighfar Dapat Mencegah Azab AllahBerikutnya:
Galery Apel Tahunan Tazakka 2019