Tazakka – Perhelatan Pagelaran Seni Panggung Gembira Siswa Akhir KMI Pondok Modern Tazakka tahun ini terasa spesial karena disaksikan langsung oleh santri-santri baru asal Afghanistan. Panggung gembira tersebut digelar Sabtu (1/9) di halaman Gedung Rabithah, Kampus PM Tazakka.
Santri asal Afghanistan tersebut hadir untuk mengikuti program Short Course Pendalaman Agama Islam di Indonesia yang digagas oleh Wakil Presiden bekerjasama sama dengan MUI. Adapun pelaksanaannya ditempatkan di PM Tazakka dan PP Darul Ulum, Lido, Bogor.
Nampak hadir dalam acara tersebut Pimpinan PM Tazakka, Ketua Yayasan Tazakka beserta para pengurus yayasan, jajaran Forkompinda Batang, Dr. KH. Anwar Abbas, Sekjen MUI Pusat, Bapak Slamet Widodo, Kepala Biro Tata Usaha, Teknologi Informasi dan Kepegawaian Kantor Setwapres, Para Pejabat Setwapres dan MUI serta sekitar 2000an penonton dari walisantri dan masyarakat sekitar.
KH. Anang Rikza Masyhadi, MA selaku Pimpinan Pondok Modern Tazakka membuka acara dengan membacakan akhir surat Ar-Rahman yang kemudian ditirukan oleh seluruh santri dan penonton yang hadir. Panggung Gembira tahun ini mengambil tema; "Dengan berlandaskan semangat Wasatiyyah, kita ajarkan nilai-nilai Islami untuk kejayaan bangsa".
"Acara kita tahun ini menitik beratkan pada tiga poin yaitu; Kemoderatan, Keislaman dan Kebangsaan. Semoga acara yang ditampilkan tak boleh keluar dari tiga tema besar tersebut" ungkap Ustadz Kholil selaku Ketua Pembimbing PG.
Di tengah acara, dilaksanakan serah terima santri Afghanistan dari Kantor Wapres kepada MUI dan dilanjutkan penandatanganan MoU antara MUI dengan PM Tazakka terkait pelaksanaan program short course bagi santri Afghanistan.
Dr. KH. Anwar Abbas, MM selaku perwakilan MUI mengungkapkan rasa terima kasih MUI kepada Tazakka yang telah bersedia menjadi tempat pembinaan santri asal Afghanistan tersebut. Beliau juga kagum dengan penampilan santri dalam acara Panggung Gembira tersebut.
"Penampilan anak-anak Tazakka luar biasa. Acara yang ditampilkan sarat akan nilai dan ajaran-ajaran kebaikan. Kalau Soekarno hanya butuh 10 pemuda untuk goncangan dunia, ini ada ratusan pemuda yang hebat. Saya yakin mereka akan mampu berkiprah di nasional bahkan dunia" ungkapnya.
Sedangkan Kiai Anang dalam sambutannya memuji santri-santrinya dengan sebutan 'anak mahal'. "Kalian semua ini anak-anak mahal, nilai dan harganya tinggi. Kalau tidak di pesantren dengan segala pendidikan dan ajarannya, kalian tidak akan mungkin bisa membuat acara sehebat ini. Maka, saya ajak semua yang hadir untuk menyaksikan penampilan anak-anak mahal ini sampai akhir acara nanti, karena ini adalah momentum yang mahal juga" tegas beliau.
"Alhamdulillah acara berjalan lancar, semarak, meriah dan sukses memukau penonton yang hadir, meskipun gerimis sempat turun di akhir acara. Namun, antusiasme pengunjung yang memadati kursi penonton tak surut" ungkap Ustadz Oyong, Wakil Pengasuh PM Tazakka.
"Bahkan terlihat penonton membludak hingga memadati teras Rabithah, lantai atas gedung Suriah dan sisi selatan panggung yang sedari awal kita tutup" tambahnya.
Dalam pagelaran ini, Siswa Akhir bersama santri kelas 1 hingga kelas 5 berkolaborasi menampilkan acara-acara seperti Kiai Kanjeng dan Hadroh, Nasyid, Choir 603, Demo Tahfidz, Drama dan Puisi dalam 3 bahasa, Monolog yang digabung dengan flash painting, Marching Band, Band IG 603, Wayang Orang berbahasa Arab, Dance Collaboration, Tari Nusantara, Beladiri, Akrobatik dan beberapa acara lainnya. (@Alam; Media-Center).
Sebelumnya:
Ar-Rahman’ & ‘Ar-Rahim’ Disebut Dua KaliBerikutnya:
Makna: ‘Ar-Rahman’ & ‘Ar-Rahim’