TAZAKKA – Pondok Modern Tazakka ikut hadir dalam International Conference of Ulama 2017: Islam and Civilization Revival yang dilaksanakan di University Teknologi Malaysia (26-28/7). KH. Anang Rikza Masyhadi, MA dan Ustadz M. Bisri, S.H.I., M.Si. yang didampingi Anggota Litbang Tazakka Ustadz Farid Wajdi, MA dan H. Agus Setiono (Aktivis Muda NU) hadir sebagai delegasi Tazakka.
Selain Tazakka yang merupakan salah satu delegasi dari Indonesia, konferensi tersebut dihadiri oleh delegasi dari 35 negara lain seperti Malaysia, Brunai, Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon, Maroko, Yaman, Turki, Amerika, Kanada, Perancis, Jerman, Spanyol, Brazil, Nigeria, Burkina Faso, Comoro dan lain-lain.
Pada konferensi tersebut dibahas topik-topik aktual dunia Islam dan perkembangan dunia dalam tema besar: Islam dan Kebangkitan Peradaban. Termasuk membahas di dalamnya isu tentang persatuan masyarakat muslim dunia dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah.
Menurut Kiai Anang, salah satu misi yang diusung dalam konferensi tersebut adalah menegaskan kembali posisi ulama di mata masyarakat dan negaranya serta usaha menyelesaikan konflik melalui jalur people to people.
"Minimal andaikata dunia Islam terjadi konflik, maka konfliknya kita isolir dari tingkatan pemerintahan atau goverment to goverment ke tingkat people to people supaya ukhuwwah tetap terjaga. Karena kalau sampai people to people saja sudah bermusuhan, maka bubarlah dunia Islam" ujar Alumni Al-Azhar University Kairo ini.
Dari bahasan tersebut, para ulama yang hadir diharapkan berusaha mencari formula yang paling tepat, bagaimana mereka harus menasehati dan memberi masukan kepada pemerintahannya masing-masing.
Para ulama dunia melihat bahwa penyelesaian konflik melalui jalur pemerintahan sangat sarat muatan kepentingan di dalamnya. Ada faktor eksternal berupa skenario global.
"Yang bisa dilakukan ulama adalah menjaga ukhuwah di tingkat masyarakat sehingga mampu menyelesaikan konflik lewat jalur people to people. Dan itu yang kita bahas formulanya di konferensi ini" pungkas Kiai Anang.@FaridWajdi
Sebelumnya:
Makna Kemerdekaan Yang SesungguhnyaBerikutnya:
Ngaji Kliwonan