Dalam bahasa Arab, ada perbedaan antara usia dan umur. Usia adalah 'sinnun', sedangkan umur adalah 'umrun'.
'Sinnun' artinya usia biologis, yaitu usia kronologis dari lahir sampai hari ini. 'Sinnun' juga berarti gigi, karena diantara tanda pertumbuhan manusia adalah gigi. "Berapakah usiamu?" dalam bahasa Arab: "kam sinnuka?" Maka jawabannya bisa 50 tahun, 60 tahun dan seterusnya.
Sedangkan 'umrun' adalah satu akar kata dengan 'imaroh' (bangunan); 'ta'mir' (memakmurkan). Jadi, umur bermakna usia produktif, yang manfaat & yang menghasilkan karya (imaroh = bangunan).
Ada anak muda, tapi umurnya melampaui usianya, karena produktifitas & karyanya yang besar bagi masyarakat. Namun, ada pula orang tua tetapi umurnya masih muda, karena karyanya baru sedikit di masyarakat.
Jadi, umur tidak dilihat dari tua muda usianya, akan tetapi dari karya dan kemanfaatan hidupnya dalam masyarakat. Maka, berdoalah minta dipanjangkan umur, bukan dipanjangkan usia. Kalau usia sudah pasti kapan mati, tidak ada yang bisa memajukan atau menundanya sedetik pun. Kalau usia, jika jatuh tempo besok mati, maka matilah dengan berbagai sebab. Namum, jika jatuh temponya masih 10 tahun lagi, misalnya, maka menunggulah sampai 10 tahun lagi, meskipun sudah sakit-sakitan tapi jika belum saatnya mati tidak akan mati. (Silahkan baca: Qs. [7]: 34)
Maka, mintalah kepada Allah supaya usia yang diberikan kepada kita bisa produktif, bisa bermanfaat sebanyak-banyaknya & menghasilkan karya monumental untuk masyarakat. Buat apa minta usia panjang jika hanya akan menambah tumpukan noda & dosa, bikin susah di akhirat & siksa tambah berat! Jadi, bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa manfaatkah usia itu. Itulah umur!
RasululLaah SAW usianya cuma 63 tahun, tetapi umurnya abadi hingga hari ini. Karena masih banyak orang menyebut namanya, meniru ucapannya, dan juga meneladani perilakunya. Bayangkan, mana ada orang sudah wafat 1400 tahun lalu tetapi kata-katanya masih dihafal persis seperti saat masih hidup.
Para pahlawan kita umurnya panjang karena Republik ini adalah karyanya. KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyari secara usia keduanya hitungan 60 – 80 tahun, karena telah wafat. Namun sesungguhnya kedua ulama besar itu umurnya panjang, karena Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama adalah kedua karya monumentalnya yang hingga kini masih terus memberi kontribusi dan manfaat kepada umat.
Maka dari itu, teruslah berbuat dan berkarya untuk memberi manfaat sebaik mungkin dan kepada sebanyak mungkin orang. Karena harga diri, martabat dan nilai seseorang diukur dari seberapa banyak kebaikan yang telah dilakukan.
Jangan sampai kita hidup di dunia ini cuma menghabiskan jatah usia. Maka, berkaryalah sebelum habis masamu! Berkaryalah supaya umurmu panjang!