TAZAKKA – Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA dan H. Anizar Masyhadi menyelenggarakan tasyakuran haji sebagai rasa syukur atas selesainya ibadah haji di tanah suci, Senin, (26/10).
Acara tersebut diadakan sebagai momentum untuk silaturrahim sekaligus konsolidasi umat untuk membangun monumen kebaikan sebagai aplikasi dari makna haji mabrur.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Rabithah, Tazakka dihadiri sekitar 200an orang dari berbagai unsur masyarakat. Kepala-kepala desa di wilayah Kec. Bandar, Muspika, tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat pemda juga nampak hadir, termasuk dari unsur-unsur LSM. Tak ketinggalan pula para ustadz dan pengasuh pondok pesantren.
"Terima kasih yang tak terhingga semuanya bisa hadir, ini forum ukhuwah, tokoh-tokoh kunci semua, ada unsur ulama, pemerintah, tokoh masyarakat, dokter, notaris, pengusaha dan LSM, ada Pak Dubes Muzammil Basyuni juga, ini harus menjadi tradisi yang dilestarikan" ungkap Ustadz Anang.
Kiai alumnus Al-Azhar Kairo itu dalam tausiyahnya mengingatkan bahwa haji mabrur itu harus bisa menjadi pelopor bagi kemakmuran dan kesejahteraan umat. Salah satu ciri mabrur menurutnya adalah adanya monumen amal saleh. "Maka mestinya jamaah haji itu pulang melakukan gerakan sosial dan membangun monumen amal yang abadi, bisa sekolah, pesantren, panti asuhan, membangun jalan, MCK umum dan lain sebagainya" lanjutnya.
"Hadrotus Syeikh KH. Hasyim Asyari mendirikan NU sepulang dari Makkah, begitu pula KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sepulang dari Makkah, nah sekarang sepulang dari Makkah kita buat gerakan apa" tandasnya lagi.
Anang juga melaporkan bahwa pembangunan Pondok Modern Tazakka sebagiannya adalah wakaf dari para alumni haji. "Ada yang wakaf satu lokal, satu gedung, ada pula yang wakaf satu meter tanah."
Menanggapi tausiyah tersebut, H. Agung Wisnu, salah seorang yang hadir mewakili pejabat pemda menyatakan setuju. "Iya, tausiyah beliau mengingatkan kembali peran dan tanggungjawab kita di masyarakat, sebetulnya jamaah haji aset bangsa" ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Karbukti Eklam, sebagai tokoh masyarakat Batang. "Rasanya seperti sedang dicharge, memang haji itu harus aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk perbaikan" ungkapnya. Ungkapan senada juga disampaikan oleh Kapolsek Bandar bahwa kehadiran tokoh-tokoh kunci di sini menunjukkan bahwa Tazakka benar-benar perekat umat.
Diakhir tausiyahnya, Kiai Anang mengingatkan kembali agar seluruh komponen bangsa memperkuat tali silaturahim, merapatkan barisan dan menjalin komunikasi yang baik, terutama antar para tokoh-tokohnya. "Supaya bisa bersinergi dalam membangun umat dan bangsa" tandasnya.
Acara ditutup dengan doa oleh KH. Mabrur Hamid dari Sidayu, dan dilanjut dengan salam-salaman.@almahdi
Sebelumnya:
Koran Mini Tazakka Edisi 53