Ormas-Ormas Islam Bahas Fundraising

Ormas-Ormas Islam Bahas Fundraising

TAZAKKA – Impinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA mengundang perwakilan ormas-ormas Islam untuk berbagi pengalaman dalam hal fundraising zakat dan wakaf untuk membangun peradaban umat. Acara dikemas dalam bentuk Workshop Fundraising Zakat dan Wakaf dengan tema: Menggali Potensi Umat untuk Kejayaan Bangsa, Rabu (29/4). di Aula Gedung Robithoh, Tazakka.

Perwakilan dari ormas-ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah antusias menyimak paparan Pimpinan Pondok tentang membangkitkan gerakan zakat dan wakaf. Workshop Fundraising diikuti sekitar­ 50an orang terdiri. "Alhamdulillah, NU Kab. Kendal mengirimkan 26 orang, Muhammadiyah Kab. Batang sekitar 10 orang, ada juga dari utusan Takmir Masjid Agung Batang, Masjid Besar Bandar, dan lain-lain" ujar Subhi Mahmassani, S.H.I, Koordinator Wakaf Tazakka.

Selain Pimpinan PM Tazakka­ KH. Anang Rikza Masyhadi sebagai narasumber, hadir pula Ketua Panitia Pembangunan Pondok­ Modern Tazakka, H. Teguh Suhardi, yang juga memberikan pandangan dan wawasannya tentang pola-pola fundraising dana umat.

Kiai Anang memaparkan bahwa yang pertama harus diubah adalah soal mindset, terutama mindsetnya terhadap umat Islam. "Siapa yang bilang umat Islam itu kecil dan lemah? Ini mindset keliru, karena umat Islam di negeri nusantara ini besar dan kuat, jangan mau dibodohi terus dengan mengatakan bahwa kita ini lemah dan kecil" tandasnya.

"Karena mindsetnya adalah besar dan kuat, maka kita bisa mengajak mereka untuk melakukan gerakan apa saja, apalagi gerakan pemberdayaan umat melalui pendidikan dan kesehatan" lanjutnya. 

Menurut Kiai muda yang energik ini, ormas-ormas Islam tidak boleh ketinggalan dalam hal menggalang potensi dan kekuatan umat. "Jangan sampai kalah dengan parpol, karena mereka itu kalau mau pemilu selalu mendekati umat untuk minta dukungan, masak yang mau membangun pesantren, masjid dan rumah sakit kalah sama orang-orang parpol" cetusnya.

Di hadapan para aktifis ormas Islam itu, Kiai Anang juga menjelaskan panjang lebar tentang pola dan strategi fundraising. Menurutnya, kata kunci-nya adalah amanah dan cita-cita. "Jangan cuma amanah tetapi tidak punya cita-cita, apalagi sekedar punya cita-cita tetapi tidak amanah" paparnya.

"Orang yang tidak punya cita-cita itu, kalau ada yang mau menyumbang ratusan juta atau miliaran, bingung mau buat apa, karena tidak punya cita-cita, tidak punya visi dan tidak punya masterplan. Padahal yang mau nyumbang itu banyak, tetapi karena cita-citanya  pendek  ya  akhirnya nyumbangnya sedikit" jelas Pengasuh Pondok Modern Tazakka ini penuh semangat.

Menurut Kiai, cita-cita besar bisa terwujud asal semuanya mau bekerja keras, penuh amanah dan tanggung jawab disertai keikhlasan yang tinggi.  Hal senada disampaikan oleh Teguh Suhardi, selaku Ketua Panitia Pemba­ngunan PM Tazakka. Dia mencontohkan bahwa jika mengacu pada gagasan dan Visi 2025 Pondok Tazakka ini yang dirancang oleh Kiai Anang yang ingin mewujudkan berdirinya perguruan tinggi internasional dan juga rumah sakit di Bandar, pendanaannya bisa sampai  Rp. 250an Miliar.

"Artinya kalau sekarang ada orang bawa uang mau nyumbang 50 Miliar, kita sudah siap dengan konsepnya, jangan sampai orang sudah datang mau berbuat baik ragu dengan konsep dan visi kita, bukan ragu dengan amanahnya, kalau itu mungkin saya percayalah" ungkapnya berapi-api.

“Contoh, di Pondok Modern Tazakka ini ada yang wakaf sampai 5,5 Miliar seperti untuk Masjid Az-Zaky ini, ada yang wakaf 1, 2 Miliar, 500 juta, namun ada juga yang wakafnya hanya seribu dan puluhan ribu, itu pun dicicil tiap bulan” imbuhnya.

Sebagian besar peserta workshop mengaku termotivasi dan terinspirasi dengan pandangan dan pola-pola yang dipaparkan. Perwakilan dari NU Kendal mengatakan: Setelah mende-ngarkan konsep-konsep tadi, maka rasanya kami harus terus belajar dan bekerja keras, karena impian kami di Kendal akan mendirikan rumah sakit dengan dana puluhan miliar. Sedangkan dari perwakilan Muhammadiyah Batang menimpali: Kader-kader fundraising yang totalitas dan loyalitasnya tinggi harus diperbanyak, biar Persyarikatan cepat melesat maju"