Arabic Calligraphy Workshop

Arabic Calligraphy Workshop

TAZAKKA – Kaligrafi merupakan satu-satunya seni Islam yang dihasilkan murni oleh orang Islam sendiri, tidak seperti jenis seni Islam lain (seperti arsitektur, seni lukis, dan ragam hias) yang banyak mendapat pengaruh dari seni dan seniman non-Muslim. Karena itu, tidak mengherankan jika sepanjang sejarah, penghargaan kaum Muslim 

terhadap kaligrafi jauh lebih tinggi dibandingkan jenis seni yang lain.

————————————————–

Untuk meningkatkan kemampuan sekaligus memelihara seni budaya Islam, pada tanggal 23 Maret 2015, Pondok Moden Tazakka mengadakan Workshop Kaligrafi Internasional. Hadir sebagai narasumber utama adalah Kaligrafer Internasional dari Maroko, Syeikh Belaid Hamidi dengan didampingi oleh muridnya dari Indonesia H. Alim Gema Alamsyah, Lc, yang merupakan penulis sekaligus guru di Pondok Modern Tazakka.

Workshop yang dilaksanakan sejak siang hingga sore hari ini diikuti oleh seluruh santri dan asatidz Pondok Modern Tazakka. Hadir pula para utusan pengajar khot dari pesantren maupun lembaga pendidikan yang ada di Batang, Pekalongan dan sekitarnya.

Pada sesi pembukaan, Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza ­Masyhadi, MA., menyampaikan bahwa kaligrafi ini merupakan seni dan budaya Islam yang harus dilestarikan dan dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan ataupun workshop seperti ini, agar lahir setelah ini kaligrafer-kaligrafer internasional seperti para murid beliau yang telah menyebar di Indonesia bahkan dunia.

Di awal workshop Syeikh Belaid Hamidi menyampaikan bahwa meskipun kunjungan ini merupakan kali pertamanya ke Pondok Modern Tazakka tapi beliau merasa sudah sering berkunjung ke sini melaui para murid-muridnya seperti Ustadz Alim Gema Alamsyah dan Ustadz Muhammad Zaenuddin.

Kemudian, Syeikh memulai workshop dengan menunjukkan beberapa pelajar dunia yang berhasil dan sukses belajar kaligrafi dan mendapat ijazah darinya termasuk para pelajar Indonesia. "Dari beberapa negara, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang kaligrafer terbanyak, ada sekitar 50an murid-murid saya yang berasal dari Indonesia yang telah saya ijazahi" ungkapnya.

Di depan seluruh hadirin, dengan peralatan yang lengkap beliau mempraktekan cara menulis kaligrafi yang benar, dari mulai penulisan titik hingga beberapa huruf hijaiyyah yang menjadi dasar kaligrafi. Kemudian beliau memberikan beberapa contoh kaligrafi dengan cara penulisannya yang benar seperti, khot riq’ah, diwany, diwany jaly, dan maghribi.

Sebagai kenang-kenangan, di akhir acara beliau menuliskan ayat “Qod Aflaha Man Tazakka” dengan khot magriby andalusy dan diserahkan kepada Pimpinan Pondok. Kemudian acara dilanjutkan dengan demo penulisan kaligrafi oleh masing-masing peserta workshop utusan dari pesantren dan sekolah di atas kertas yang sudah disediakan oleh panitia.

Saat ditemui usai workshop, beliau berkeinginan untuk berkunjung kembali ke Pondok Modern Tazakka, dan memberikan ijazah kepada para calon kaligrafer di Pondok Modern Tazakka.

Pimpinan Pondok juga menunjukkan kaligrafi yang tertulis di tiang-tiang masjid Az-Zaky dengan menggunakan khot maghribi yang ditulis oleh murid beliau, Ustadz Alim Gema Alamsyah dan Ustadz Zainuddin. "Saya sangat terkesan dengan Asmaul Husna bercorak khot maghribi ini, dan saya tunjukkan di depan para pembesar kerajaan Maroko dan juga di Tunisia bahwa ada masjid di Indonesia yang menuliskan Asmaul Husna dengan khot maghribi" pungkasnya sambil beberapa kali memotret khot maghribi tersebut.

 

Saya sangat terkesan dengan Asmaul Husna bercorak khot maghribi ini, dan saya tunjukkan di depan para pembesar kerajaan Maroko dan juga di Tunisia bahwa ada masjid di Indonesia yang menuliskan Asmaul Husna dengan khot maghribi

– Syeikh Belaid Hamidi –