Ad-dunya madinatu-l-‘ilmi wal lughotu baabuha (Dunia itu laksana kota ilmu, dan bahasa adalah pintunya), kalimat inilah yang tertancap mantap dalam jiwa Agil Tri Febrianto, siswa KMI kelas 2B asal Bandar, Kabupaten Batang, yang kemudian terbentuk dalam dirinya sebuah komitmen yang kuat untuk menguasai bahasa asing, karena bahasa adalah pintu untuk menguasai pengetahuan.
Meskipun pengetahuan bahasa Arabnya belum banyak, namun ia tetap komitmen untuk memakai bahasa tersebut dalam percakapannya sehari-hari. Pantang baginya untuk menggunakan bahasa Indonesia, walaupun saat ini ia belum tahu kata atau kalimat yang ingin diucapkannya.
Jika mengalami kendala, ia langsung merujuk ke kamus ataupun bertanya langsung kepada ustadz. Hal ini ia lakukan untuk meraih
impiannya yaitu menjadi Duta Besar di negara Arab. Ia sadar bahwa keterampilan bahasa akan dikuasai dengan cara mempraktekkannya.
“Saya ingin menjadi Duta Besar di negara Arab, saya ingin mengenalkan Indonesia kepada dunia” cetusnya. Tidak hanya berdisiplin dalam berbahasa, santri yang akrab dengan panggilan Agil ini menerapkan dalam dirinya disiplin dalam segala hal, karena orang yang sukses berawal dari kedisiplinan. “Di pondok ini semua harus disiplin, kata Ustadz Anang supaya sukses harus disiplin” ujarnya kepada Koran Mini Tazakka.