Laztaz Laporkan Dana Per Semester

Laztaz Laporkan Dana Per Semester

TAZAKKA – Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat, Lazis Tazakka (Laztaz) membuat laporan secara berkala tiap semester tentang penghimpunan dan penyaluran dana zakat. Selain berbentuk laporan tertulis, juga dengan penyelenggaraan Gathering Zakat di beberapa kota yang menjadi basis muzakki Lazis Tazakka: Batang, Pekalongan, Kendal, Jakarta, dan Yogyakarta.

 

Tahun demi tahun, perolehan zakat Laztaz terus meningkat se-iring kesadaran masyarakat untuk berzakat dan berinfak. Hal inilah yang ditangkap oleh Laztaz dengan meluncurkan tiga program unggulan, yaitu pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.

Menurut Kamal Fakhri, Wakil Direktur Laztaz, secara umum, pada semester pertama 2014-2015, Laztaz telah mentasharufkan dana sebesar Rp. 339.067.913,- untuk berbagai program. Diantaranya program Beasiswa Kader Umat (BKU), program dai sehat, aksi tanggap bencana, dan pemberdayaan ekonomi umat.

“Pada program BKU, Laztaz telah mentasharufkan dana sekitar Rp. 170an juta. Dana tersebut rutin didapatkan dari orang tua asuh yang sampai saat ini berjumlah 34 orang” jelas Kamal.

Sementara pada semester ini, program kesehatan telah menyalurkan sekitar Rp. 75an juta semuanya masuk dalam bantuan pengobatan santri, dai, guru ngaji, dan dhuafa.

Program kesehatan juga dilakukan dengan cara bersinergi dengan lembaga lain, seperti misalnya dengan RS QIM. “Kemarin mengutus beberapa dai dan kiai di lingkungan pondok untuk mengikuti general medical check up di RS. QIM” lanjut kamal. Menurutnya, program ini untuk memastikan kesehatan ulama, supaya masyarakat selalu mendapatkan petunjuk dari para ulama.

Sedangkan untuk program sosial kemasyarakatan, Laztaz telah mentasharufkan dana sekitar Rp.  50an juta. “Dana ini tersalurkan diantaranya untuk program aksi tanggap bencana, seperti pada beberapa saat lalu terjadi musibah di Banjarnegara” lanjut Kamal.

Selain aksi tanggap bencana, progam ini juga memberikan insentif bagi takmir masjid, imam dan guru TPQ serta paket bingkisan sembako menjelang Idul Fitri.

Selain itu, Laztaz juga memberdayakan pedagang kecil dan petani dengan program pembinaan. Laztaz bekerja sama dengan Madamat (istri para guru Tazakka) mengadakan pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu, dan mendorong kreatifitas remaja putri dan ibu-ibu untuk berkreasi dan memberikan pengarahan potensi bisnis yang dapat dilakukan dari rumah.

“Target Laztaz dengan dana zakat bisa mengubah mustahik menjadi muzakki, maka diarahkan ke sektor produktif. Supaya semakin banyak muzakki yang berzakat dan semakin berkurang jumlah mustahik, itu baru disebut berhasil” cetus Kamal.

Berbagai cara dilakukan oleh Laztaz untuk meningkatkan perolehan zakat, baik melalui pemanfaatan sistem informasi dan teknologi terkini maupun dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk memudahkan masyarakat berpartisipasi dalam berzakat, Laztaz meluncurkan Program AUTOKAT, yaitu layanan Autodebet Zakat. Aminuddin, salah seorang pengurus menyatakan bahwa dengan autokat, donatur bisa menentukan jumlah donasi dan jangka waktu yang diinginkan melalui pemindahan buku rekening secara otomatis.

Hj. Eva Maria Ulfah, Direktur Laztaz menyampaikan bahwa kini telah menjalin kerjasama dengan Forkom (Forum Komunikasi Muslim) Jerman, yaitu perkumpulan WNI muslim di Jerman. “Alhamdulillah mereka mulai rutin salurkan sebagian zakatnya ke Laztaz. Kita harapkan nantinya dengan lembaga lain juga” tandas.

Terima kasih kepada para muzakki yang selalu setia salurkan zakatnya melalui Laztaz, jazakumullahu ahsanal jaza.