Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia itu mati, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, serta anak shaleh yang mendo‘akannya.” (HR. Muslim)
Jelas bahwa salah satu dari kontribusi amal yang bersifat senantiasa setelah meninggalnya seseorang adalah doa anak yang sholeh, disamping ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah. Namun tidak semua orang mampu mendayagunakankan aset yang berharga ini sebagai
tambahan bekal setelah hidupnya. Padahal wujud kehadiran seorang anak adalah karunia yang besar bagi orang tua, sebagai amanat, tanggungjawab dan kebaikannya.
Dalam kehidupan yang majemuk ini, memang banyak yang merasakan kesulitan mengantarkan buah hatinya mencapai harapan yang dimaksud, derajat yang banyak diidamkan orang, menjadikannya waladun shalih. Upaya-upaya yang diberikan orang tua bisa dikatakan terbatas, kemampuan untuk membentuk anak dan mendidiknya tidak bisa maksimal, dikarenakan adanya kontaminasi luar ataupun kepentingan lain yang yang tidak bisa dihindarkan.
Dari sini, diperlukan orang lain atau suatu badan dan lembaga yang bisa membantu mengantarkan anak pada hakekatnya. Memang adabanyak wahana pendidikan dengan sifat dan sistemnya yang variatif. Ada mazhab pendidikan yang mengantarkan anak didik kepada kepribadian masing-masing, ada pula mazhab yang mencetak seorang pemimpin, ada juga lembaga yang orientasinya sains dan lain-lain.
Salah lembaga Pendidikan yang ada di Indonesia adalah pesan-tren. Keberadaannya sudah dikenal semenjak abad ke-16. Kehadiran pesantren dengan sistemnya yang unik telah banyak mewarnai corak pendidikan di Indonesia.
Adalah Pondok ModernTazakka yang menitikberatkanorientasi pendidikannya pada hidup bermasyarakat dengan idealisme dan produktivitas tinggi. Jelasnya bahwa Pondok Modern Tazakka memiliki prinsip dasar dalam mendidik, yang intinya adalah sebagai berikut:
- Tazakka mencetak pemimpin yang mempunyai idealisme yang kuat, jujur, dan sungguh-sungguh dalam bekerja, berbuat dan beramal. Seorang pemimpin yang tangguh ialah mereka yang mempunyai karya nyata dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin bukan mereka yang duduk dibalik meja yang hanya berteriak mendikte apa yang harus dilakukan oleh bawahannya.
- Tazakka adalah lembaga kaderisasi bukan lembaga pelayanan masyarakat.
- Manajemen yang terbuka dan transparan (Open Management), semua pihak bisa mengetahui hasil usaha pada tiap sektor usaha, melalui laporan yang dibacakan secara komprehensif di hadapan semua santri, guru, ketua lembaga dan pimpinan pondok.
- Berorientasi pada kemasyarakatan, pendidikan dipersiapkan bagaimana santri dapat bermasyarakat dan dapat hidup beradaptasi dengan berbagai kondisi di masyarakat.
- Mengutamakan pendidikan moral, pendidikan ini dijalankan di Tazakka dengan: a. Uswahhasanah, b. Ilmu, c. Bimbingan dan pengarahan, d. Penugasan dan kewajiban-kewajiban, e. Bekerja dan kegiatan-kegiatan, f. Sistem penyamaan persepsi. Perkumpulan dan pertemuan-pertemuan disamping untuk transformasi nilai dan sistem dari seorang kiai, juga sebagai wahana menuju persamaan persepsi, g. Pendidikan santri dengan ekstrakurikuler. Kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk menambah kesan terhadap diri santri. Kondisi merasakan ini sangat penting untuk perkembangan santri, h. Menjaga dan meningkatkan kualitas. Hal ini bisa berupa pengarahan, pelaksanaan, kontrol, evaluasi dan perbaikan, i. Menanamkan rasa percaya diri. Masing masing individu ada kemampuan dankelebihan yang perlu dipupuk, agar melahirkan mental yang tinggi, bertanggung jawab, dan meninggkatnya prestasi diri, j. Bekerja dengan kesungguhan hati. Dengan prinsip ini diupa-yakan anak didik bisa menjadi individu yang militan.
Secara umum dapat dicerna bahwa pendidikan di PM Tazakka adalah pendidikan totalitas dan menyeluruh, lahir dan batin, tidak sekedar preskriptif (teoritis), namundisampaikan dengan teladan (uswah hasanah), sehingga tercipta individu yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, serta berpikiran bebas. Inilah madzhab pendidikan di Pondok Modern Tazakka