MAULID NABI DI PM TAZAKKA

MAULID NABI DI PM TAZAKKA

Tazakka– Momentum Peringatan Maulid Nabi 1435 H dimanfaatkan oleh Pondok Modern Tazakka untuk meneladani kembali akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Kegiatan tersebut diantaranya; Pembacaan Puisi Maulid oleh H. Taufik Ismail (13/1), Pembacaan Shalawat (14/1), Ceramah Umum tentang Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. (17/1), dan lomba penulisan resensi buku-buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW (5/2).

Di PM Tazakka, Budayawan H. Taufik Ismail meng­ajak para santri untuk mengikuti jejak Nabi SAW melalui pembacaan puisi yang berjudul ‘Rasul Menyuruh Kita’ dan ‘Sajadah Panjang’. Kehadiran­­ Taufik mengobati kerinduan santri-santri PM Tazakka yang sejak lama menunggu. “Beberapa bulan yang lalu Beliau pernah dijadwalkan hadir di PM Tazakka, namun karena ada beberapa kendala, baru sekarang bisa hadir”, ujar Ustadz Alam Mahardika, Staf Pengasuhan Santri.

Pembacaan puisi oleh H. Taufik Ismail di Masjid Az-Zaky tersebut benar-benar menggetarkan para santri dan asatidz yang hadir. Tak sedikit hadirin yang menitikkan air mata saat puisi ‘Rasul Menyuruh Kita’ dibacakan. Dalam suasana haru, acara diakhiri dengan bersama-sama membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.

Masih dalam rangkaian kegiatan memperingati Maulid Nabi, PM Tazakka juga mengadakan pembacaan shalawat kepada Nabi oleh seluruh santri dan asatidz usai shalat Shubuh hingga terbit matahari. “Bershalawat kepada Nabi merupakan kebiasaan santri sehari-hari, namun khusus dalam rangka maulid, kita ada­kan membaca shalawat setelah Shubuh” ungkap Ustadz Edi Buana, Staf Pe­nga­suhan Santri.

Peringatan maulid Nabi di PM Tazakka diakhiri dengan Ceramah Umum tentang sejarah kehidup­an Rasulullah oleh Direktur Pe­ngasuhan Santri, Ustadz H. Oyong Syufyan, Lc. MA. Dalam Taushiyah­nya, Ustadz Oyong menyampaikan bahwa Rasulullah merupakan rahmat bagi semesta alam, dan meneladani Beliau merupakan bentuk menebarkan rahmat. “Rasul merupakan rahmat yang diutus Allah untuk menebar keselamatan di dunia ini, maka setiap santri harus paham betul sejarah hidup Rasul dan meneladaninya, supaya dia bisa mendakwahkannya ke masyarakat de­ngan benar” tandasnya.

Pada kesempatan yang lain, Pimpinan PM Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA juga mengupas tentang sirah nabawiyah dalam forum pengarahan guru-guru PM Tazakka (Kemisan). Menurutnya, guru adalah profesi yang mulia, karena Rasul sendiri adalah seorang guru, pendidik. “Innamaa bu’istu mu’alliman’, (sesungguhnya Rasulullah diutus sebagai seorang guru), maka para guru harus menjaga kemuliaan profesinya” tegasnya.