PEKAN PERKENALAN KHUTBATUL ARSY: ‘GENERASI PERDANA MENATAP MASA DEPAN BANGSA’

PEKAN PERKENALAN KHUTBATUL ARSY:  ‘GENERASI PERDANA MENATAP MASA DEPAN BANGSA’

Pondok Modern Tazakka mengadakan Kuliah Umum Khutbatul ‘Arsy, pada Ahad malam (29/9). Khutbatul ‘Arsy ini merupakan kegiatan wajib yang diikuti oleh seluruh santri, asatidz dan anshar Tazakka. Khutbatul ‘Arsy tahun ini mengambil tema “Generasi Perdana Menatap Masa Depan Bangsa.” Dengan tema itu Tazakka bertekad untuk terus mendidik para santri agar dapat menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Rangkaian Khutbatul Arsy dimulai sejak Ahad pagi yaitu dengan menggelar Apel Tahunan. “Khutbatul ‘Arsy adalah khutbah tertinggi di lingkungan Pondok Modern Tazakka; mem­bahas segala pemahaman tentang pondok meliputi visi, misi, nilai-nilai, falsafah hidup, orientasi, strategi, dan seluruh aspek kehidupan yang ada di Pondok Modern Tazakka” ujar Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi saat menyampaikan amanat pada Apel Tahunan di halaman Gedung Rabithah.

Hal senada disampaikan oleh Ustadz H. Anizar Masyhadi­ bahwa melalui Khutbatul ‘Arsy ini seluruh komponen mende­ngarkan arahan dari Pimpinan Pondok agar tidak salah langkah dalam memahami, menghayati dan ikut berjuang di dalam­nya. “Jangan sampai ada ustadz, santri dan anshar Tazakka­ tidak paham visi dan misi Tazakka, dan tidak mengerti falsafah hidup serta nilai-nilai yang akan diperjuangkannya” ujarnya.

Usai amanat, Pimpinan Pondok melakukan inspeksi barisan didampingi oleh Para Ketua Lembaga di PM Tazakka: Direktur Utama Amal Usaha, Direktur Pengasuhan Santri dan Direktur KMI. Setelah itu dilanjutkan dengan parade barisan yang terdiri dari barisan Persatuan Bela Diri Tazakka (Perbeta), Persatuan Senam Tazakka (Persata), Tazakka Body Building Gymnasium (TBBG), barisan kostum ihram, barisan pakaian ke masjid, barisan seragam muhadharoh, barisan pakaian belajar malam, barisan kaos rayon dan barisan kaos klub olahraga.

Kemudian dilanjutkan dengan barisan tiap-tiap konsulat yang meliputi; konsulat Sumatera, Bandung, Bogor, Banten, Bekasi, Cirebon, DKI Jakarta, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Banyumas, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kalimantan dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sumalia).

Barisan terakhir adalah barisan mobil dan motor milik PM Tazakka yang dihias. Setiap barisan yang tampil memper­kenalkan kepada seluruh santri segala hal berkaitan dengan aktivitas mereka di pondok sehari-hari. Demikianlah yang akan mereka temukan dalam totalitas kehidupan di Tazakka.

Pada Ahad malam, dalam sesi Kuliah Umum, Kiai Anang menegaskan bahwa Pondok Modern Tazakka adalah pondok wakaf, dan bukan milik pribadi, keluarga, atau golongan ter­tentu, tetapi merupakan milik umat Islam seluruh dunia, yang mana pengelolaannya diamanahkan kepada Tazakka.

“Ini pondok wakaf, bukan milik kiainya, bukan milik ke­luarga,­ juga bukan milik satu golongan tertentu, tetapi merupakan pondok wakaf milik umat Islam seluruh dunia,” jelasnya. 

“Karena pondok ini milik umat Islam seluruhnya, maka pondok ini terbuka bagi siapapun kaum muslimin yang datang, berdialog merancang masa depan umat, atau yang ingin menyantrikan putra-putranya di sini” lanjut Pak Kiai.

Keesokan harinya, Senin pagi, (30/9), seluruh santri diwajibkan membaca buku tentang Kepondokmoderenan di kelas masing-masing dengan dibimbing oleh para asatidz wali kelas agar para santri bisa menghayatinya lebih mendalam. “Inilah tradisi pengenalan kampus yang dijalankan di Tazakka, jadi penekanan lebih kepada spiritual dan intelektual, jadi tidak pake plonco-ploncoan yang tidak mendidik itu” tukas M. Bisri, Direktur KMI.