SEBUAH PESAN DARI PESANTREN TAZAKKA

SEBUAH PESAN DARI PESANTREN TAZAKKA

Tidak seperti biasa, suasana Pondok Modern Tazakka, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah (22/9) sangat meriah. Kedatangan wakil presiden periode 2004-2009, HM Jusuf Kalla, tak ayal memantik ribuan warga dan umat Islam yang hadir di pondok pimpinan KH Anang Rikza Masyhadi tersebut.

Jusuf Kalal yang karib disapa JK itu hadir khusus memberikan semagat sekaligus kuliah umum di hadapan 160 santri baru agkatan pertama pondok modern Tazakka yang berlokasi di Kecamatan Bandar itu.

Selama kurang lebih satu jam, JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu berceramah tentang pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan di tengah kemajuan teknologi dan peliknya persoalan kemausiaan dewasa ini.

Dalam pandangan JK, dinamika dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat pesat dan terus memunculkan hal-hal baru, “ini harus mendaptkan perhatian kita semua” jelas JK.

Lebih lanjur, JK yang juga Ketua Umum PMI ini mengatakan, kehebatan teknologi akan mengantar pada kemajuan peradaban umat manusia. Namun dengan catatan, kata JK, kemajuan harus dibarengi dengan spirit nilai-nilai kemanusiaan. Bila tidak, justru kemajuan bukan malah membawa kesejahteraan dan beradaban melainkan akan berujung petaka. ‘Akan jadi masalah kemanusiaan dan bencana,” katanya.

Untuk itu, JK berharap, melalui pondok pesantren, kemajuan itu dapat diraih dan dalam naungan nilai-nilai kemanusiaan dan agama. Sebagai institusi keagamaan, jelas JK, pondok pesantren kini sudah jauh berbeda dengan anggapan masyarakat umum pada masa lalu. “Pesantren sekarang sudah maju,” tuturnya.

Sistem pendidikan dan kurikulumnya juga tidak seperti dulu. Bahkan, di pondok Tazakka ini memakai sistem modern, berbagai bahasa diajarkan, tidak hanya bahasa Arab dan Inggris, tapi juga bahasa asing lainnya. Ini pertanda dunia sudah berubah dan perubahan harus dicipta. “Hanya dengan itu, kemajuan dapat kita raih,” paparnya.

Ia juga berpesan bahwa penelitian sangat penting. Sebagai institusi pendidikan, JK meminta agar Pesantren Tazakka juga mengembangkan tradisi keilmuan dan penelitian yang serius sehingga hasil-hasilnya dapat dirasakan manfaatnya bagi bangsa dan negara.

Tak lupa, disela-sela ceramahnya itu, JK menyempatkan berdialog dengan santri SMP Tazakka. Ketika ditanya, cita-cita kelak mau jadi apa, para santri pun beragam menjawabnya. Ada yang ingin jadi arsitek, pebisnis, guru, ustadz, dan lain sebagainya.

Pinpinan Pesantern Tazakka KH Anang Rikza Masyhadi mengatakan, pesantren yang berdiri dia atas tanah wakaf seluas 2,5 hektare itu memiliki visi menyiapkan kader pemimpin umat. Berangkat dari visi ini, penekana pendidikan bukan sekedar pada dasar keagamaan, tetapi juga mentalitas, karakter, dan kepamimpinan.

Guna menunjang visi ini, ungkap sosok yang pernah nyantri di Pondok Modern Gontor dan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, para santri wajib menetap di pesantren dengan disiplin yang tinggi. Muatan pendidikan pun lebih ditekankan ketimbang pengajaran tekstual. Banyak kegiatan di luar sekolah yang berorientasi kepemimpinan.

Ia juga mengapreseasi masyarakat atas respon mereka terhadap pesantren ini. Ia mengaku, penerimaan mereka sangat luar biasa. Selama tak kurang dari dua tahun delapan bulan berhasil menghimpun dana wakaf sebesar 18 miliar. Ini berupa aset tanah, bangunan, dan lain sebagainya. Dan, pihaknya patut bangga, pesantren ini murni berdiri di atas wakaf masyarakat. “Belum ada bantuan luar negeri atau pemerintah sekalipun,” kata dia.

Keberhasilan itu, ungkapnya tak terlepas dari inovasi program-program wakaf. Mulai dari wakaf profesi, pengalihan hak, hingga pembuatan rekening tiga digit. Inovasi itu terbukti efektif untuk mendongkrak kesadaran masyarakat berwakaf.

Tak heran, bila pesantren yang mulai beroperasi pada 1 Juli 2013 itu menargetkan membangun rumah sakit pada 2017. “Kelak RS-nya tak berkasir,” kata Anang optimis. (KOMPAS, 27/9)