Tazakka – Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA beserta rombongan mengunjungi Pondok Modern Tazakka, Bandar, pada Jum’at (12/10). Kehadiran Wamenag tersebut dalam rangka memberikan ceramah umum tentang tantangan pendidikan Islam di Era Modern.
Kehadiran Wamenag disambut oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Ustadz. Anang Rikza Masyhadi didampingi Wakil Bupati Batang, Kakandepag Batang dan pejabat teras Pemda Batang. Hadir juga dalam acara tersebut Wakil Walikota Pekalongan selaku keluarga wakif masjid Az-Zaky, H. Alf Arslan Djunaid, H. Suroso, mewakili Kepala Kanwil Kementrian Agama provinsi Jawa Tengah, kepala kantor urusan agama Kab. Batang Drs. H. Moch. Bisri, M.Ag., mantan sekretaris dirjen Haji. Drs. H. Abdul Ghafur Djawahir, MM., Wakapolres, Dandim dan tokoh masyarakat Batang, Pekalongan serta sekitar 600 jamaah.
Ustadz Anang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Mdern Tazakka ini adalah wakaf dan milik umat Islam seluruh dunia, bukan milik pribadi kiai, keluarga, atau golongan tertentu. “Maka maju mundurnya pondok ini menjadi tanggung jawab kaum muslimin seluruhnya” demikian tegasnya.
Mengawali ceramahnya di Masjid Az-Zaky, PM Tazakka, Wamenag menyampaikan bahwa dirinya sangat terkesan dengan ide dan cita-cita Tazakka yang visioner. “Sangat penting saya sampaikan di sini bahwa Tazakka, Masjid “Az-Zaky” memiliki keterkaitan dengan tazkiyah, yaitu penyucian jiwa. Maka saya berharap pesantren ini mampu mendidik santri-santrinya bukan sekedar intelektualitasnya melainkan juga batiniahnya” paparnya.
Wamenag menjelaskan tentang metode pendidikan dalam Al-Qur’an, yaitu melakukan penyucian jwa sebelum melaksanakan pengajaran. “Para guru sebelum mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa, ia harus terlebih dahulu melakukan penyucian jiwa, supaya bernilai transendental”, ujarnya.
Menurutnya, maraknya kasus tawuran dan kekerasan di kalangan pelajar adalah akibat pengabaian proses penyucian jiwa tersebut. Karena, menurutnya, dalam Al-Quran perintahnya adalah menyucikan jiwa dan mengajarkan ilmu pengetahuan. “Sebelum mengajar guru harus menyempatkan diri berdoa kepada Allah melalui shalat dan puasa, agar ilmu yang akan disampaikan menjadi ilmu yang bermanfaat”, tandasnya.
“Asupan otak itu penting, karena itu logika. Namun tidak kalah pentingnya adalah asupan batin, maka dalam Al-Quran ada perintah “membaca”; tidak sekedar membaca melainkan disertai dengan “bismi-Robbik”, dengan Nama Tuhan”, lanjutnya.
Dalam ceramahnya yang berdurasi satu jam lebih itu Wamenag kembali menegaskan bahwa masa depan generasi muslim ada di pesantren. “Karena pesantren mendidik selama 24 jam, siang dan malam”, tukasnya. Kunjungan Wamenag diakhiri dengan ramah tamah dengan jajaran Pemda dan Kemenag Batang.
HOME | WAKAF TUNAI PM TAZAKKA | BERITA PM TAZAKKA | DOWNLOAD KORAN MINI TAZAKKA | DOWNLOAD MP3 KH ANANG RIKZA MASYHADI | GALLERY KEGIATAN PM TAZAKKA
Sebelumnya:
Masjid Az-Zaky Pondok Modern TazakkaBerikutnya:
Dampak Sosial Haji Mabrur