Santri Akhir KMI 2025 Adakan Study Tour ke Berbagai Lembaga Pendidikan dan Dunia Bisnis

Santri Akhir KMI 2025 Adakan Study Tour ke Berbagai Lembaga Pendidikan dan Dunia Bisnis

Tazakka – Dalam rangka memperluas cakrawala dan menambah wawasan santri akhir di luar lingkungan pesantren, Pondok Modern Tazakka mengadakan kegiatan Rihlah Tarbawiyah Iqtishadiyah. Tahun ini, study tour tersebut diadakan selama empat hari, mulai dari tanggal 3 hingga 6 Desember 2024.

Adapun objek yang dikunjungi adalah beberapa lembaga pendidikan seperti Universitas Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, dan Akademi Militer. Selain itu, para santri juga bersilaturahim ke beberapa pesantren seperti PM Gontor Kampus V Darul Qiyam dan Pondok Pesantren Tahfidz El-Bisyri.

Adapun dunia bisnis yang dijadikan objek rihlah tahun ini juga sangat variatif. Mereka berkunjung ke CV Maritim yang bergerak dalam produksi pembuatan kapal, RotiQu bakery, Mall Sapi Lembu Jaya Farm, dan Landscape Kopi di hari pertama. Semua usaha tersebut berada di wilayah Kabupaten Batang.

Berbeda dengan rihlah pada tahun-tahun sebelumnya, setelah melaksanakan rihlah dalam kota, pada tahun ini santri dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing memiliki tujuan berbeda. Kelompok pertama menuju wilayah barat, dengan rute Jakarta-Subang. Sementara kelompok kedua ke arah timur, mengunjungi wilayah Magelang, Jogja, Karanganyar, dan Kudus.

Kita bagi mereka ke dalam dua kelompok untuk mengoptimalkan pembelajaran dan pengalaman yang didapatkan sesuai dengan wilayah dan institusi yang mereka kunjungi” ujar Ustadz Alam Mahardika, selaku penanggungjawab program.

Alam menambahkan bahwa mereka yang studi ke arah Jakarta dan Subang mengunjungi Universitas Indonesia, yaitu tepatnya di Sekolah Kajian Stratejik dan Global. Disana mereka diperkenalkan dengan suasana akademik di perguruan tinggi yang khusus membekali para mahasiswanya dalam menghadapi dunia yang kompleks dengan pengetahuan dan ketrampilan.

Selain itu, kunjungan di Jakarta juga dimaksimalkan dengan belajar ke beberapa lembaga dan perusahaan seperti ke ASFA Foundation, Masjid Istiqlal, Penerbit Renebook atau ReneTuros, Easfa Tour Travel dan juga PT Magnet Dunia Bisnis dengan produknya Madoo Bee. Kunjungan mereka kemudian ditutup di Agus Lio Ban di wilayah Subang.

“Kami ingin santri memahami bagaimana dunia profesional bekerja dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan di luar sana,” ujar Ustadz Thony Kuswoyo, selaku pembimbing.

Sementara itu, kelompok kedua yang menuju ke arah timur mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Akademi Militer di Magelang, yang memberikan wawasan tentang dunia kemiliteran dan kedisiplinan. Di sana, para santri diberi gambaran tentang kehidupan seorang taruna, semangat kebangsaan, serta pentingnya kepemimpinan yang tangguh. Mereka juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan para kadet dan menyaksikan langsung pelatihan yang dijalani oleh para calon perwira.

Perjalanan dilanjutkan ke Metro Sport Garden di Blabag Magelang dan lanjut ke Gontor V. Adapun di Jogja mereka studi di FAI UAD dan berkunjung ke Perpustakaan Tarjih. Selanjutnya mereka belajar di Toko Bangunan Mahkota Bumi di wilayah Karanganyar. Adapun di Kudus, mereka mengunjungi perusahaan jenang PT Mubarok Food, di mana mereka mempelajari bagaimana awal bisnis ini dimulai hingga akhirnya terus berkembang.

Selama perjalanan, para santri didampingi oleh sejumlah asatidz pembimbing yang memberikan bimbingan serta arahan dalam menyerap setiap ilmu yang mereka dapatkan dari kunjungan-kunjungan tersebut. Tidak hanya sebagai pendamping, para asatidz juga memberikan refleksi dari setiap tempat yang dikunjungi, mengaitkan antara wawasan yang didapatkan di lapangan dengan prinsip-prinsip pendidikan yang diajarkan di pesantren.

“Kami ingin santri tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga mampu mengaitkan setiap pelajaran dengan nilai-nilai Islam yang mereka pelajari selama ini,” kata Ustadz Thony.

Bagi para santri, kegiatan rihlah ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mereka bisa melihat langsung bagaimana teori yang mereka pelajari di pesantren diterapkan di dunia nyata. “Ini adalah kesempatan untuk membuka wawasan kami tentang berbagai profesi dan bidang yang bisa kami pilih setelah lulus nanti. Kami juga belajar tentang pentingnya integritas, kedisiplinan, dan kerja keras dari setiap tempat yang kami kunjungi,” ungkap Naufal Aziz, santri akhir KMI.

Output utama dari kegiatan ini adalah memberikan bekal yang berharga bagi para santri akhir yang akan segera menyelesaikan pendidikan di Pondok Modern Tazakka. Dengan berbagai wawasan yang mereka dapatkan selama rihlah ini, diharapkan setiap santri mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang ingin mereka lakukan setelah lulus. Para pembimbing berharap agar setiap santri memiliki visi yang matang tentang masa depan, apakah itu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, terjun ke dunia usaha, atau memilih jalur pengabdian lainnya.

“Rihlah ini bukan sekadar jalan-jalan, tetapi lebih kepada pembelajaran langsung di lapangan yang bisa memberi perspektif baru bagi santri. Kami berharap, mereka pulang dengan membawa banyak ilmu dan pengalaman yang akan menjadi bekal penting setelah mereka menyelesaikan pendidikan di pesantren,” ujar Ustadz Thony menutup sesi wawancara.

Dengan segala ilmu dan wawasan yang didapatkan selama rihlah ini, para santri diharapkan dapat semakin siap menghadapi dunia luar, baik sebagai akademisi, profesional, maupun wirausahawan di masa depan.