Tazakka Yudisium 136 Santri Kelas V

Tazakka Yudisium 136 Santri Kelas V

Tazakka — Pondok Modern Tazakka melaksanakan agenda Yudisium Santri Kelas V pada Rabu, 19 Maret. Sebanyak 136 santri mengikuti acara yang menentukan kenaikan mereka ke kelas VI, yang berlangsung di Aula Rabithah.

Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D., K.H. M. Bisri, S.H.I., M.Si., serta Wakil Pengasuh, K.H. Oyong Sufyan, Lc., M.A., Ph.D. Turut hadir pula Wakil Direktur KMI, para Direktur Lembaga, Kepala Departemen, serta beberapa asatidz senior.

Dalam arahannya, Pimpinan sekaligus Direktur KMI, Kiai Bisri, menegaskan bahwa naik ke kelas VI bukanlah hal yang mudah. “Kalian harus mengerahkan seluruh kemampuan, baik akademik maupun nonakademik, karena kami akan menilai dua aspek tersebut,” jelasnya. Ia juga mengingatkan para santri untuk tidak cepat merasa puas, terus meningkatkan diri, menyadari kekurangan, dan berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Jangan mengkhianati kepercayaan pimpinan. Kalian telah diberikan amanah untuk naik ke kelas VI, maka buktikan bahwa kalian layak,” pesannya.

Selain itu, Kiai Bisri juga menekankan pentingnya rasa syukur. “Bersyukurlah kepada Allah, lalu bersyukur pula kepada kedua orang tua yang telah mendukung pendidikanmu, kepada guru dan kiai yang telah membimbingmu, serta kepada pondok yang telah membentuk karaktermu. Kesyukuran itu harus diwujudkan dengan lisan, hati, dan sikap,” tuturnya.

Menutup rangkaian pengarahan, Kiai Anang menyampaikan pesan dan nasihatnya kepada para santri. Ia mengutip kaidah kehidupan, In ahsantum, ahsantum lianfusikum, yang berarti, “Jika kamu berbuat baik, maka manfaatnya akan kembali kepada dirimu sendiri. Sebaliknya, jika kamu berbuat buruk, maka keburukannya juga akan kembali kepadamu.”

Kiai Anang juga mengajak para santri untuk mengintrospeksi diri demi kebaikan masa depan. “Apa cita-citamu? Apa harapanmu di masa depan? Dan apa yang akan kamu lakukan? Introspeksi dirimu, lihat kekuranganmu, dan perbaiki semua kelemahan yang ada,” ujarnya.

Usai prosesi yudisium dan menerima arahan dari para pimpinan, para santri melaksanakan sujud syukur di masjid serta mencukur jundi rambut mereka sebagai bentuk kesyukuran. Selanjutnya, mereka masih harus mengikuti beberapa agenda penting hingga menjelang Idul Fitri, seperti Ujian Imamah dan Khitobah.