Pimpinan Terima Sabuk Hitam Do Gojukai

Pimpinan Terima Sabuk Hitam Do Gojukai

Tazakka – Bapak Pimpinan Pondok Modern Tazakka yaitu K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D, K.H. Anizar Masyhadi, M.A., K.H. M. Bisri, S.H.I., M.Si., dan Wakil Pengasuh, K.H. Oyong Sufyan, Lc., M.A., Ph.D. secara resmi menerima Sabuk Hitam Do Gojukai, Rabu (14/08). Penyematan sabuk hitam tersebut menjadi bagian dari prosesi ujian penurunan kyu karate – Do Gojukai santri Pondok Modern Tazakka.

Sabuk hitam kepada Para Pimpinan disematkan langsung oleh Shihan Hartono, Wakil Ketua Komda Gojukai Jawa Tengah. Penyematan sabuk hitam tersebut diberikan kepada keempat Pimpinan Pondok sebagai penghargaan dan dedikasinya mengembangkan Do Gojukai sebagai seni bela diri di lingkungan PM Tazakka. Penurunan tingkat ini dari Kyu I ke Dan I merupakan pencapaian penting dalam perjalanan mereka di bidang seni bela diri.

Shihan Hartono berpesan kepada para karateka santri Tazakka agar dengan ilmu bela diri ini mereka menjadi orang yang berkarakter dan besar. “Dengan karate ini kalian akan menjadi manusia yang berkarakter. Kalian juga akan mampu menjadi orang besar, yaitu orang yang berjiwa besar dan berpikir besar, punya cita-cita yang tinggi” tegasnya.

Adapun Kiai Anang dalam sambutannya menekankan pentingnya belajar keilmuan yang bermanfaat. Salah satu ilmu yang bermanfaat menurut beliau adalah belajar beladiri. Bahkan, menurut beliau, kegiatan karate atau bela diri ini bukan sekedar kegiatan, melainkan bagian dari pada menghidupkan sunnah Rasul.

Kiai Anang lalu mengutip hadits Rasulullah SAW yang berbunyi, “Ajari anak-anak lelakimu renang dan memanah, dan berkuda”. Beliau menjelaskan bahwa inti dari hadits tersebut adalah pentingnya mengajarkan anak-anak keterampilan fisik dan pertahanan diri. Menurutnya, keterampilan seperti renang, memanah, berkuda dan tentunya bela diri bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter yang kuat, disiplin, dan manusia yang berintegritas.

Terakhir, Kiai Anang pun menegaskan apa yang disampaikan oleh Shihan Hartono bahwa karate itu mendidik karakter. “Maka dengan berlatih karate, kalian jangan sampai disakiti, tapi juga jangan menyakiti. Jangan sampai didzolimi, tapi juga jangan berbuat dzolim. Jangan pula kalian menjadi bahaya bagi orang lain, tetapi jangan sampai orang lain juga menjadi bahaya bagi kalian. Itu semua adalah pesan agama dan pesan dari seni bela diri karate yang universal” pungkas Kiai.

Acara ini juga dihadiri oleh para santri yang akan mengikuti ujian penurunan Kyu Karate Do setelah satu semester mereka berlatih. Kegiatan ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi mereka untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan dalam Do Gojukai. Apalagi, karate menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh santri Tazakka.

Dan tentunya dengan diterimanya gelar Sabuk Hitam ini, Para Pimpinan Pondok Modern Tazakka menunjukkan komitmen mereka dalam mendidik santri-santrinya melalui kegiatan seni bela diri Karate Do Gojukai sebagai bagian integral dari pembentukan kepribadian dan karakter santri. Hal ini sesuai dengan slogan pondok “Jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat atau kuat”.

Kenaikan tingkatan ini juga menjadi momen bersejarah bagi santri Pondok Modern Tazakka peserta ekstrakurikuler karate. Diharapkan, dengan pencapaian ini, pondok akan semakin dikenal sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada pembinaan keagamaan, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan fisik dan mental santri.