TAJAMMUK NASIONAL KIAI PESANTREN SALAFIYAH DAN ASHRIYAH DI BARABAI KALSEL

TAJAMMUK NASIONAL KIAI PESANTREN SALAFIYAH DAN ASHRIYAH DI BARABAI KALSEL

Pengurus Pusat FPAG mengadakan Tajammuk Nasional bersama Bapak Pimpinan Pondok Modern Gontor dan kiai-kiai pesantren dalam rangka menghadiri Resepsi Milad ke-36 Ponpes Darul Istiqomah, Barabai, Kalimantan Selatan, Ahad – Senin, 18-19 Agustus 2024.

Pimpinan Darus Istiqomah KH. Hasan Basuni menerima dengan penuh suka cita kehadiran para kiai pengasuh pesantren salafiyah dan ashriyah. “Barangkali inilah diantara puncak kebahagiaan saya krn bisa menyelenggarakan tajammuk kiai-kiai salafiyah dan ashriyah di pondok ini” ucap Kiai Basuni.

Rangkaian acara Milad ke-36 itu juga dirangkai dengan acara Silaturahim Para Pengasuh Pesantren se-Kalimantan dalam rangka Sosialisasi Pesantren Muadalah. Nampak hadir dalam acara ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, Dr. H. Muhammad Tambrin, M.Pd.

Narasumber lain dalam sosialisasi muadalah itu adalah Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, Pimpinan Gontor; Prof. Dr. KH. Hamid Fahmi Zarkasyi, Rektor Unida; KH. Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pesantren Lirboyo; Dr. KH. Zulkifli Muhadli, Ketua Umum FPAG, Dr. KH. M. Tata Taufik, Ketua Umum P2i, dan KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D, Sekjen FPAG.

KH. Basuni menyatakan kesyukuran dan kebahagiannya bahwa di puncak Milad ke-36 pesantrennya ihadiri para kiai pengasuh pesantren besar di Jawa seperti Gontor, Lirboyo, Al-Ikhlas, Tazakka dan juga para pengasuh pesantren salafiyah dan ashriyah se-Kalsel.

Di hadapan para kiai itu, Kiai Basuni menyatakan keinginannya agar pesantrennya dapat ikut program Satuan Pendidikan Muadalah sebagaimana amanat UU Pesantren 18/2019.

Kiai Amal mengatakan kegembiraannya bahwa Darul Istiqomah akan bergabung dalam Muadalah. Hal ini akan menjadi barometer bagi pondok pesantren lainnya yang ada di Kalimantan Selatan, ujar Kiai Amal.

Prof. Hamid memberikan wawasan tentang peluang dan tantangan pesantren di masa depan. Menurutnya, selain meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM guru di pesantren, perlu dipikirkan untuk pengembangan ke perguruan tinggi pesantren. Sebab, tantangan ke depan semakin kompleks dan berat, sehingga dibutuhkan lulusan perguruan tinggi tetapi berbasis pesantren.

Kanwil Kemenag Kalsel Dr. Tambrin mengapresiasi pertemuan silaturahim para kiai. Menurutnya, forum seperti ini perlu terus digalakkan karena merekatkan pesantren salafiyah dan ashriyah untuk berbagai sinergi dan kolaborasi yang bermanfaat di masa depan.

Senada, Kiai Anang menegaskan lagi bahwa pertemuan para kiai salafiyah dan ashriyah telah sering dilakukan, dan saling mengunjungi antara kiai pesantren. Tradisi ini perlu terus ditingkatkan guna membangun kerjasama yang strategis untuk kemajuan dunia pesantren di masa depan.

Di sela-sela kegiatan Milad, juga dilakukan pengukuhan Pengurus Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2i) Wilayah Kalimantan oleh Ketum dan Waketum P2i: Dr. KH. M. Tata Taufik dan KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D.

Usai acara di Darul Istiqomah, Barabai, para kiai mengunjungi Ponpes Al-Jauhar di Banjarbaru, Kalsel asuhan KH. Ruhul Jihad.