TAZAKKA GELAR APEL TAHUNAN PEKAN PERKENALAN KHUTBATUL ‘ARSY

TAZAKKA GELAR APEL TAHUNAN PEKAN PERKENALAN KHUTBATUL ‘ARSY

Tazakka — Pondok Modern Tazakka menggelar Apel Tahunan dalam rangka Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy tahun 2024 di lapangan sepak bola Pondok Modern Tazakka, Ahad (21/7). Apel tersebut diikuti oleh seluruh keluarga besar Pondok Modern Tazakka.

Hadir dalam apel pagi itu, Ibu Penjabat Bupati Batang, Dra. Hj. Lani Dwi Rejeki, M.M. dan jajaran Forkopimda Kabupaten Batang, Ketua Umum IMLA Indonesia, Prof. Dr. Uril Bahruddin, M.A., Dr. Nuruddin As-Sayyed Ma’ruf dari Muassasah Alsun, Kairo, Mesir, serta Forkopimcam Bandar, Sayyidah, dan Anshar.

Pimpinan Pondok Modern Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A.,Ph.D. yang didampingi oleh K.H. Anizar Masyhadi, M.A. dan K.H. M. Bisri, S.H.I., M.Si. yang menjadi Inspektur Upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy merupakan sunnah dan tradisi Pondok dan bagian dari pendidikan bagi para santri.

“Dalam pandangan Kiai, guru, dan santri, kegiatan seperti ini bersifat sakral, supaya semua mengerti dan memahami pondok dengan sebenar-benarnya. Karena semua yang ada di pondok adalah pendidikan. Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh santri harus mengandung unsur pendidikan. Apalagi, kurikulum kita bersifat integratif, komprehensif dan mandiri, kurikulum 24 jam, kurikulum hidup dan kehidupan” jelas Kiai Anang.

Beliau menegaskan bahwa agenda pagi itu adalah bagian dari pendidikan dan masuk dalam kurikulum. “Melalui kegiatan ini, mereka belajar merancang acara, mengorganisir, merumuskan ide dan gagasan, bekerja tim, berdisiplin, kompak, menguatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi” tambahnya.

Selanjutnya, Kiai Anang menjelaskan kepada semua hadirin bahwa para santri yang menyiapkan acara ini memiliki 5 daya yaitu; daya dorong, daya juang, daya tahan, daya suai, dan daya kreasi. Kelima daya inilah yang selalu terintegrasi dalam nilai-nilai yang ditanamkan kepada seluruh santri, agar kelak mereka menjadi pemimpin yang kuat dan tangguh. Karena mereka adalah wajah-wajah Indonesia masa depan, calon pemimpin bangsa.

Kiai Anang dalam amanatnya juga menyinggung bonus demografi pada usia emas Indonesia di tahun 2045. Menurutnya, santri-santri Tazakka saat ini didominasi oleh santri Generasi Z, generasi unik yang menurut survey generasi ini sangat dipengaruhi oleh role model atau panutan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karenanya, Kiai Anang menegaskan bahwa pesantren bisa menjadi jawaban atas krisis keteladanan dan minimnya sosok panutan bagi generasi Z. “Kehidupan pesantren memberikan keteladanan dalam pandangan hidup, sikap, dan perilaku, dari kiainya, guru-gurunya hingga sesama santri” ujarnya.

Kiai juga menegaskan bahwa di pesantren para santri dididik dengan gaya hidup pejuang, bukan pecundang. Dididik arti perjuangan dan pengorbanan. Di pesantren mereka juga terbiasa dengan keragaman dan perbedaan, sehingga kehidupan sosial mereka dibalut dengan semangat ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah. Harapannya, mereka menjadi pribadi yang berwawasan luas dan toleran.

Sebelum inti upacara dilaksanakan, Bapak Direktur KMI juga menyampaikan profil Pondok Modern Tazakka dengan beragam data yang komprehensif. Adapun di akhir upacara, giliran Penjabat Bupati Batang, Ibu Dra. Hj. Lani Dwi Rejeki, M.M. yang didaulat untuk memberikan sambutannya.

Beliau sangat bangga dan bahagia dengan capaian Tazakka yang kini bukan hanya menasional, tetapi mulai mendunia dengan hadirnya santri dari seluruh penjuru nusantara, bahkan dari luar negeri. Bu Lani juga berharap agar Tazakka segera mendirikan pondok putri dan perguruan tinggi.

Acara yang berjalan hingga siang dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukan seperti marching band, aeromodellin, gymnastic, bela diri serta bermacam tari nusantara seperti poco-poco, sajojo, tari piring, tari betawi, topeng ireng, kecak hingga campursari. Apel kemudian ditutup dengan parade barisan santri.